TOKYO, vozpublica.id - Pihak berwenang Jepang mengimbau masyarakat di negeri sakura itu agar tidak melakukan panic buying alias menimbun barang karena cemas akan datangnya gempa besar. Hal itu menyusul peringatan oleh Badan Meteorologi Jepang, baru-baru ini.
Dalam peringatan pertamanya, badan cuaca itu mengatakan, gempa besar lebih mungkin akan terjadi pascgempa berkekuatan magnitudo 7,1 yang mengguncang di selatan Jepang pada Kamis (8/8/2024) lalu. Peringatan itu telah memicu lonjakan permintaan perlengkapan bencana dan kebutuhan sehari-hari di negara itu pada Sabtu (10/8/2024).
AFP melansir, sebuah supermarket di Tokyo pada hari ini memasang sebuah tanda yang berisi keterangan bahwa stok produk-produk tertentu tidak mampu memenuhi tingginya permintaan pelanggan. Karenanya, pihak swalayan mengatakan ada kemungkinan untuk membatasi penjualannya. Sementara penjualan air minum kemasan kini sudah mulai dijatah karena terbatasnya stok.
Pada Sabtu pagi, situs web raksasa e-commerce Jepang Rakuten menunjukkan toilet portabel, berbagai produk makanan yang diawetkan, serta air minum kemasan berada di puncak daftar barang yang paling banyak dicari pelanggan.
Media lokal melaporkan, beberapa pengecer di sepanjang garis pantai Pasifik Jepang juga melaporkan tingginya permintaan atas barang-barang yang terkait gempa.