Selain pesan kebencian terhadap Trump, Westman juga menuliskan kalimat “Di Mana Tuhan Kalian?” di magasin senjatanya. Hal ini membuat penyelidik menduga serangan bermuatan kebencian terhadap komunitas Katolik.
Bill Bienemann, saksi yakni warga yang tinggal tak jauh dari gereja, mendengar hingga 50 kali tembakan selama 4 menit.
"Saya terkejut. Saya bilang, 'Tidak mungkin itu suara tembakan'," katanya.
Saksi lainnya, siswa kelas 5 SD Weston Halsne mengatakan, situasi sangat kacau. Dia selamat setelah berlindung di bangku gereja, melindungi kepala, serta ditindih oleh seorang teman di atasnya. Teman yang melindunginya terkena tembakan, namun hanya menderita luka.
Direktur FBI Kash Patel menyatakan bahwa serangan ini dikategorikan sebagai terorisme domestik sekaligus kejahatan kebencian. Penyelidikan juga menyoroti aktivitas daring Westman yang sempat mengunggah video penuh simbol kekerasan sebelum akunnya dihapus.