WASHINGTON, vozpublica.id - Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengatakan kepada anggota parlemen, pada Selasa (28/9/2021), pemerintah bisa kehabisan uang tunai pada 18 Oktober 2021, kecuali Kongres menyetujui kenaikan pagu utang.
Dia memperkirakan, AS berisiko gagal bayar utang dalam hitungan minggu jika pemerintah tidak segera mengambil tindakan. Gagal bayar atau default mungkin akan menjadi bencana besar, menimbulkan kekhawatiran di pasar dan ekonomi, serta menunda pembayaran kepada jutaan orang Amerika.
"Tidak pasti apakah kita dapat terus memenuhi semua komitmen negara setelah tanggal itu," katanya, dikutip dari CNN Business, Rabu (29/9/2021).
Departemen Keuangan AS sebelumnya memperkirakan akan kehabisan uang tunai dan manuver akuntansi di beberapa titik pada Oktober mendatang. Peringatan itu datang beberapa jam setelah Partai Republik di Senat memblokir RUU yang akan menangguhkan batas utang.
Sementara Yellen memperingatkan batas waktu 18 Oktober 2021 hanyalah perkiraan karena arus kas pemerintah AS bergantung pada variabilitas yang tidak dapat dihindari.
Dia mencatat arus kas kotor harian pemerintah AS, tidak termasuk pembiayaan, rata-rata hampir 50 miliar dolar AS per hari selama setahun terakhir, bahkan telah melampaui 300 miliar dolar AS.
"Penting untuk diingat bahwa perkiraan mengenai berapa lama sisa tindakan dan uang tunai kami yang luar biasa dapat bertahan, dapat bergeser maju atau mundur secara tak terduga," ujar Yellen.