JAKARTA, vozpublica.id - Profil dan biodata Ryan Adriandhy adalah seorang seniman multitalenta Indonesia yang dikenal sebagai komedian, aktor, presenter, animator, dan sutradara. Perjalanan kariernya yang unik, dari panggung stand-up comedy hingga dunia animasi, menunjukkan dedikasi dan kecintaannya terhadap seni dan hiburan.
Penasaran dengan biodata Ryan Adriandhy? Berikut penjelasan lengkapnya:
Ryan memulai kariernya di dunia hiburan sebagai pelawak tunggal. Pada tahun 2011, ia memenangkan musim pertama "Stand Up Comedy Indonesia" yang diselenggarakan oleh Kompas TV, yang menjadi titik awal popularitasnya.
Setelah kesuksesan di dunia komedi, Ryan merambah ke dunia akting dengan membintangi serial televisi "Malam Minggu Miko" (2012–2013) dan "Kokoro no Tomo Pop" (2014–2015). Keterlibatannya dalam serial tersebut menunjukkan fleksibilitasnya sebagai entertainer.
Selain itu, Ryan juga dikenal sebagai salah satu pendiri komunitas "Stand Up Indo" bersama Ernest Prakasa, Raditya Dika, Pandji Pragiwaksono, dan Isman H. Suryaman. Komunitas ini bertujuan untuk mengembangkan bakat-bakat pelawak tunggal di Indonesia.
Ryan melanjutkan pendidikannya di Rochester Institute of Technology, Amerika Serikat, di mana ia mendalami bidang animasi. Sebagai proyek akhirnya, ia membuat film pendek berjudul "Prognosis" yang berhasil meraih Piala Citra 2020 untuk Film Animasi Pendek Terbaik.
Setelah kembali ke Indonesia, Ryan terlibat dalam produksi film animasi "Nussa" yang disutradarai oleh Bony Wirasmono. Pengalamannya di film ini semakin memperkuat reputasinya di industri animasi tanah air.
Pada tahun 2025, Ryan membuat debutnya sebagai sutradara film animasi panjang melalui "Jumbo." Film ini menceritakan kisah Don, seorang anak laki-laki yang berusaha mengadakan pertunjukan dalam ajang bakat lokal setelah merasa diremehkan oleh teman-temannya. "Jumbo" mendapatkan sambutan hangat dan berhasil menarik lebih dari satu juta penonton dalam enam hari penayangan, menjadikannya film animasi Indonesia terlaris sepanjang masa.