JAKARTA, vozpublica.id - Siapa yang tak kenal dengan Ernie Djohan? Penyanyi legendaris Indonesia tercantik yang sangat populer di era 1960-an. Bukan hanya di Indonesia, di masa itu, sayapnya di dunia musik sudah melebar hingga ke luar negeri.
Memulai karier sejak 1962, Ernie Djohan kecil yang masih berusia 11 tahun pertama kali bernyanyi di Radio Talentime 1962 di Singapura. Pada tahun yang sama, Ernie merupakan juara pertama di All Singapore's School Talentime.
Di Indonesia, nama Ernie Djohan populer sebagai pelopor penyanyi cilik pertama di Indonesia. Di era tersebut, perempuan kelahiran 6 April 1951 ini kerap diminta menghibur untuk Tamu Negara oleh Presiden Pertama Bung Karno.
Selain itu, di belantika musik Tanah Air, pemilik nama asli Ernie Irawaty Djohan ini berhasil menorehkan prestasi karena menjadi penyanyi Indonesia pertama yang mendapatkan Golden Record dari Remaco Records lewat lagu hits-nya sepanjang masa, yaitu Teluk Bayur.
Kemudian pada 1968, Ernie menjadi penyanyi Indonesia pertama yang go international. Dia dikontrak perusahaan rekaman di luar negeri, Phillips Recording Holland dan diajak keliling Eropa untuk promosi. Dia bahkan menjadi salah satu cover majalah entertainment terkenal saat itu yakni World Pop News edisi 1968 yang diterbitkan di Belanda, Inggris, dan Belgia.
Beberapa karya musik Ernie Djohan yang terkenal dan seolah tak lekang waktu hingga hari ini adalah Teluk Bayur, Kau Selalu Di Hatiku, Mutiara Yang Hilang, Senja Di Batas Kota dan masih banyak lagi.