JAKARTA, vozpublica.id - Danilla Riyadi baru-baru ini merilis album Telisik (lagi) dengan konsep reinterpretasi dan remaster. Ada alasan khusus album ini lahir.
Bukan tanpa alasan, perilisan ulang karya ini karena Danilla Riyadi ingin menghubungkan masa lalu dan masa kini, serta menjadi bukti evolusi emosional bermusiknya selama satu dekade.
Saat melakukan Take Over Campaign bersama TREBEL Indonesia beberapa waktu lalu, Danilla membeberkan makna terselubung dari beberapa lagu hits-nya.
"Perasaan yang kita punya tuh udah jadi urusan kita gitu sebetulnya. Jadi, seharusnya kita tidak boleh menuntut seseorang punya perasaan yang sama kaya kita punya," kata Danilla saat menjelaskan makna lagu 'Buaian'.
Selain itu, dia juga menjelaskan makna lagu 'Senja di Ambang Pilu' yang menggambarkan kerinduan, serta lagu 'Ada di Sana' yang mengajarkan cara mencintai seseorang dengan cara yang elegan.
Di album ini, Danilla juga melakukan kolaborasi spesial dengan Rendy Pandugo pada lagu 'Wahai Kau'. Alasan khusus dilakukan kolaborasi karena Danilla ingin memberikan sentuhan yang lebih dewasa seiring dengan bertambahnya usia para pendengar lagu tersebut.
Jadi tidak hanya konsep dan musikalitasnya saja yang tumbuh, tapi sisi emosional juga.