"Ada pertanyaan terakhir di sesi wawancara, menanyakan terkait performance dan RS Medistra merupakan rumah sakit internasional, sehingga timbul pertanyaan apakah bersedia membuka hijab jika diterima," begitu keterangan yang ada di surat tersebut, dikutip vozpublica.id, Senin (2/9/2024).
Dokter Diani pun mempertanyakan status RS Medistra yang mengaku rumah sakit internasional, tapi melakukan tindakan rasis seperti itu. Bahkan, dia membandingkan RS Medistra dengan rumah sakit di Jakarta Selatan yang jauh lebih ramai, yang memperbolehkan semua pegawai (perawat, dokter umum, dokter spesialis, dan dokter subspesialis) menggunakan hijab.
Pembahasan RS Medistra ini pun telah diketahui politikus senior PKS yang bertugas di DPRD Jakarta, M Taufik Zoelkifli. Dia menyayangkan RS Medistra melarang penggunaan hijab jika informasinya terbukti benar.
"Terjadi lagi pelarangan pemakaian busana yang menutup aurat (jilbab). Setelah Paskibraka 17 Agustus di IKN, kali ini dialami oleh dokter-dokter di RS Medistra, yang disuarakan dengan berani oleh salah satu dokternya. DPRD Jakarta sudah bersuara membela, semoga diikuti oleh yang lain," kata M Taufik Zoelkifli di X.
Banyak kekecewaan yang ditumpahkan netizen di X. Mereka sangat menyayangkan RS Medistra diduga melarang penggunaan hijab bagi nakesnya.