JAKARTA, vozpublica.id - Kenapa air cabai terasa perih saat kena kulit? Banyak publik bertanya soal ini setelah kasus seorang santri di Aceh disiram air cabai gegara melanggar aturan.
Kasus ini viral di media sosial, setelah akun @Heraloebss membagikannya di X pada 2 Oktober 2024. Banyak netizen prihatin dengan sosok santri berkepala plontos itu. Meski begitu, aksi melanggar aturan tetap tidak benar.
Akibat siraman air cabai, dilaporkan kulit santri tersebut mengalami luka serius dengan tubuh memerah, bengkak, dan merasakan perih yang luar biasa.
Nah, menjadi pertanyaan sekarang kenapa air cabai terasa perih kena kulit. Praktisi Kesehatan Kulit dr Cynthia Jayanto memiliki jawabannya. Baca terus artikel ini sampai selesai.
Apakah Anda pernah mencuci piring yang ada sambalnya, lalu area tangan menjadi panas dan perih? Nah, seperti itu yang dialami santri di Aceh. Parahnya, ini disiram ke tubuh dengan jumlah yang banyak.
Tidak heran kalau badan santri tersebut memerah, bengkak, dan merasakan perih. Kalau dilihat dari video viral, dia sampai menceburkan tubuhnya ke bak kamar mandi saking tak tahan dengan sensasi perih.
Sensasi perih yang dirasakan kulit gegara air cabai, kata dr Cyn, dikarenakan adanya kandungan capsaicin dan vitamin C yang tinggi.
"Capsaicin dan vitamin C yang tinggi itu sifat zat aktifnya asam. Nah, kondisi asam pada kulit tentunya akan membuat kulit iritasi," kata dr Cyn saat dihubungi vozpublica.id, Jumat (4/10/2024).
Ketika kulit iritasi, biasanya ditandai dengan rasa perih, panas, dan gatal. "Yang mana itu semua menandakan adanya peradangan di kulit," ungkapnya.
Jika air cabai ini sampai kena kulit anak, tentu reaksinya akan lebih serius lagi, karena kulit anak kekebalannya belum sematang orang dewasa. Jadi, tidak heran kalau penampakan kulit santri yang viral itu merah.
Penting untuk diketahui bagaimana cara menangani kulit yang terpapar air cabai. Simak pembahasannya sampai selesai.