JAKARTA, vozpublica.id - Lembaga Sensor Films (LSF) meloloskan sensor lebih dari 41 ribu judul film selama 2023. Sensor dilakukan bukan hanya untuk flm berdurasi panjang saja, tapi juga pendek.
"Jadi bisa saya sampaikan di tahun 2023 LSF itu total menyensor 41.491 judul film dan iklan film. Jangan bayangkan semua film layar lebar yang 90, 120 menit itu ada iklan yang hanya 15 detik, 30 detik, 60 detik," kata Ketua LSF Rommy Fibry Hardiyanto.
Rommy Fibry menjelaskan, LSF selalu meloloskan film. Menurutnya, apapun adegan yang termuat dalam film dapat lulus, asalkan mengikuti regulasi yang telah ditentukan.
"Jadi LSF tidak pernah tidak meluluskan film, jadi semua lulus sensor. Karena memang LSF ini pendekatannya itu dialog," tutur Rommy Fibry.
Namun jika dalam film itu ada adegan yang mengundang unsur ponografi, LSF akan membuka sesi dialog bersama sutradara atau produsen film. Ini ditujukan agar mendapatkan solusi tepat.
"Dialog tuh artinya begini, jadi kalau ada punya film disensor di LSF, kemudian ada adegan tertentu yang taruh lah melanggar regulasi, misalnya yang paling jelas dan terang ada adegan unsur ketelanjangan, tentu ini melanggar Undang-Undang pornografi dan pornoaksi," kata Rommy.
Selain pelaporan hasil kinerja 2023, LSF juga menjelaskan mengenai Sosialisasi Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi (ZI-WBK) di Lingkungan Lembaga Sensor Film.