"Dengan tayangnya film ini, saya berharap penonton tidak hanya terhibur, tetapi juga lebih terbuka terhadap isu-isu sensitif seperti isu kekerasan. Jadi lebih sadar betapa pentingnya keluarga untuk cerewet dan memerhatikan anak-anak, keponakan, hingga cucu-cucunya. Karena potensi kekerasan biasanya bermula dari keluarga," ujar Jeremias Nyangoen.
Film ini memulai kisahnya dari Martha (Irma Rihi) TKI ilegal yang berada di Sabah - Malaysia akhirnya berhasil dipulangkan. Dengan demikian, terwujud pesan terakhir ayahnya, Abram kepada istrinya, Orpa (Linda Adoe), "Tidak ada pemakaman sebelum Marta pulang”.
Kepulangan Marta adalah kebahagian tersendiri bagi keluarga terutama Orpa dan si bungsu Berta bahkan bagi Damar (Van Jhoov) mantan pacar Martha semasa SMA yang kini bisnis tanaman hias.
Martha justru berada dalam kondisi depresi berat, sebab dia sempat diperkosa di perkebunan tempatnya bekerja sebagai buruh kelapa sawit. Permasalahan Martha dalam lingkaran kekerasan seksual ternyata belum berakhir. Dia juga menjadi korban di kampungnya sendiri.
Orpa yang baru saja kehilangan suami dan tinggal bersama kedua anak perempuannya ini harus menghadapi diskriminasi dan tradisi dengan berjuang mendapatkan keadilan dari kekerasan dialami anaknya.