JAKARTA, vozpublica.id - Usulan sertifikasi pendakwah menuai pro dan kontra. Usulan ini bergulir setelah viralnya ucapan pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah yang mengolok-olok penjual es teh hingga melecehkan perempuan.
Pendakwah Novel Bamukmin mengungkapkan, wacana sertifikasi pendakwah sudah muncul sejak tahun 2020. Ketika itu, wacana tersebut membuat kegaduhan.
“Sebenarnya wacana sertifikasi dai ini sudah lama, dari tahun 2020 ketika Kemenagnya Fachrul Razi, dan itu membuat kegaduhan,” kata Novel dalam acara Rakyat Bersuara bertajuk 'Miftah Terselip Lidah, Butuh Sertifikat Pendakwah?' di vozpublica, Selasa (10/12/2024) malam.
Menurutnya, sertifikasi tersebut mengkotak-kotakkan pendakwah. Bahkan, katanya, sejumlah ustaz hingga kiai sudah mengklaim mendapatkan sertifikasi tersebut saat ini.
“Dikotak-kotakkan, dai itu sendiri (dapat sertifikat), ustaz itu sendiri,” ujar Novel.