JAKARTA, vozpublica.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menghadiri Spring Meeting IMF-World Bank dengan tema "Reshaping Development for a New Era" di Washington DC, Amerika Serikat (AS) pada pekan lalu. Pertemuan tersebut menyoroti kondisi global yang cenderung mengalami tekanan.
Pertama, inflasi masih berada pada level yang tinggi, diikuti suku bunga acuan global pada level tinggi dalam waktu lama (higher for longer).
"Ini berarti tingkat likuiditas global semakin ketat, ditambah kombinasi inflasi dan suku bunga tinggi menyebabkan ekonomi negara-negara maju seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa melambat signifikan di 2023," kata dia dalam Konferensi Pers APBN KITA edisi April 2023 di Jakarta, Senin (17/4/2023).
Di sisi lain, kebijakan re-opening China dari Zero Covid-19 belum mendorong pemulihan ekonominya secara signifikan. Selain itu, volume perdagangan global melambat signifikan sehingga harga komoditas juga dalam tren menurun.
"Hal ini berimbas pada negara berkembang, di mana ekspornya mulai menurun. Dan saat ini, prospek ekonomi global dibayangi tantangan jangka menengah-panjang," ujarnya.