JAKARTA, vozpublica.id - Dalam sidang kabinet terbatas hari ini, Senin (20/2/2023), Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal untuk penyusunan APBN 2024. Nantinya, dari pembahasan awal ini akan dimatangkan untuk penyusunan APBN.
"Kita akan memulai dengan pembahasan sangat awal mengenai bagaimana arah kebijakan makro ekonomi dan kebijakan fiskal untuk tahun depan, yang nantinya semakin dimatangkan di dalam proses penyusunan APBN Kita dan juga akan dipresentasikan dan dikonsultasikan dengan DPR," ujar Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers, Senin (20/2/2023).
Dalam pembahasan hari ini, pemerintah membahas mengenai lingkungan global yang berubah secara sangat luar biasa. Untuk tahun 2023 maupun 2024, tantangan yang terjadi pada hari ini, seperti terjadinya tekanan geopolitik yang meningkat, inflasi dunia yang sangat tinggi yang menyebabkan kenaikan suku bunga global, dan munculnya atau dibukanya kembali China setelah lockdown.
"Ini menimbulkan berbagai macam kemungkinan dan juga beberapa tantangan yang harus kita antisipasi. Untuk tahun depan, momentum perekonomian Indonesia yang saat ini cukup kuat akan terus dijaga agar pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik pada tahun 2022 yaitu pertumbuhan di 5,3 persen, momentumnya masih bisa tetap terjaga untuk tahun 2023 dan 2024," kata dia.