JAKARTA, vozpublica.id - Sektor perkeretaapian menjadi salah satu transportasi yang mendapat banyak kemajuan di 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Transportasi berbasis rel ini menjadi salah satu fokus Jokowi di masa kepemimpinannya, mulai dari LRT Jabodebek, LRT Sumatera Selatan, MRT Jakarta, hingga Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh.
Pembangunan infrastruktur kereta api yang mendapat manfaat besar mendorong proyek perkeretaapian untuk terus berlanjut. Seperti yang disampaikan Presiden Jokowi saat meresmikan pemembangun trase MRT Fase 1 tahap 1 Lintas Timur-Barat yang membentang sepanjang 24,5 km dari Tomang Jakarta Barat-Medan Satria Bekasi beberapa waktu lalu.
"Kita ingin memperluas dan memperlebar jangkauan pembangunan, sehingga pada hari ini, moda MRT akan kita bangun lagi untuk MRT lin Timur-Barat fase 1 tahap 1 yaitu Medan Satria-Tomang," ujar Jokowi.
Jokowi menyebut, pembangunan MRT telah mengubah wajah transportasi Jakarta dan Indonesia. Hingga kini, MRT Jakarta lintas Lebak Bulus-Bundaran HI yang beroperasi sejak Maret 2019 telah melayani 120 juta penumpang. Karena itu, pemerintah terus berupaya memperluas jaringan MRT agar semakin banyak masyarakat yang dapat menikmati layanan ini.
TIdak hanya itu, Jokowi juga ingin pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya segera dimulai. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menuturkan bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan kajian terkait rencana pembangunan proyek tersebut. Berdasarkan kajian, diperkirakan waktu tempuh Jakarta-Surabaya hanya 4 jam saja.
"Apabila kereta cepat Jakarta-Surabaya itu jadi, kan kalau ke Bandung itu kan kira kira 140 Km ditempuh sekitar 40 menit sampai Tegalluar, kalau Jakarta-Surabaya kira kira 900 km, ini 4 jam sudah sampai Surabaya," ucap Budi Karya.
Proyek tersebut ditargetkan dibangun menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU), terutama untuk investor asing. Sebab, menurutnya proyek tersebut akan memerlukan banyak pembiayaan, sehingga bisa membebankan fiskal negara.
Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta Fase I dengan rute Bundaran HI-Lebak Bulus diresmikan pada 24 Maret 2019 oleh Presiden Jokowi. Proyek MRT hingga kini terus dikembangkan. Saat ini sedang dibangun MRT dengan rute Bundaran Hotel Indonesia (HI) ke Kota. Progres hingga Juli mencapai 37,5 persen.
Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta, Weni Maulina menuturkan, terdapat tiga paket pengerjaan yang saat ini sedang digalakkan. Paket pertama yakni CP (contract package) 201 antara Bundaran HI ke Monas telah mencapai 78,5 persen. Sementara paket kedua CP 202 dari Harmoni ke Mangga Besar di angka 32,2 persen.
Untuk paket ketiga CP 203 antara Glodok ke Kota, progresnya telah mencapai 57,89 persen. Dikatakan Weni secara keseluruhan, progres pembangunan proyek MRT Fase 2 di angka 37,55 persen.
“Dari akhir tahun kemarin sudah melakukan pekerjaan dari Glodok ke Kota dan saat ini sudah tembus di Stasiun Kota. Alatnya sudah keluar dan ini sedang disiapan berputar untuk balik menggali dari arah Kota ke Glodok," tuturnya.