Kemudian, dilakukan pendistribusian air melalui pipanisasi, pembangunan toilet umum, pelatihan tentang air bersih dan sanitasi sehat, pelatihan untuk penerapan pola hidup sehat, dan pelatihan kebun nutrisi. Seluruh rangkaian kegiatan tersebut tentunya mengikutsertakan warga desa secara aktif, sehingga terjadi peningkatan kapasitas melalui community outreach yang bermuara pada penerapan pola hidup sehat di desa setelah akses air bersih terjangkau.
Sebelumnya, warga harus berjalan kaki sejauh 1,5 hingga 3 kilometer menuju mata air atau sumur, karena tidak memiliki tempat penampungan air di sekitar rumahnya. Kini, lebih dari 800 masyarakat di Mbinudita memiliki akses yang lebih dekat ke air bersih yang belum pernah ada sebelumnya.
Pembangunan pada tahap ketiga dan keempat pun telah memperlihatkan hasil yang positif dengan beberapa pencapaian dan dibangunnya beberapa fasilitas. Antara lain, yaitu sejumlah 11 tangki air dengan kapasitas 2.500 hingga 7.000 liter, dibangunnya 20 toilet umum dan 12 sistem kontrol air, serta pipa sepanjang 1.900 meter yang tersambung ke 12 desa.
Tak hanya itu, tersedia pula satu sumber listrik PLN dan pemasangan lubang bor otomatis, dan satu sumur bor dengan kedalaman 35 meter. Sebanyak 240 warga pun telah menerima pelatihan mengenai gaya hidup sehat dan pemenuhan nutrisi, sementara satu kelompok panitia kepengurusan air juga telah dibentuk dengan keikutsertaan sebanyak 10 anggota.
“Melalui kemitraan kami dengan Kawan Baik Indonesia, kami berharap dapat memberikan dampak yang signifikan dengan menyediakan air bersih bagi mereka yang paling membutuhkan. Kami percaya bahwa akses terhadap air bersih adalah hak asasi manusia yang mendasar, dan kami bangga dapat berkontribusi dalam proyek ini,” ucap Alexa.
Melalui Mbinudita Water Connections, vivo sebagai perusahaan teknologi terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Tidak hanya dari teknologi yang mumpuni, tetapi juga melalui kontribusi langsung terhadap masyarakat.