Sejalan dengan langkah transformasi perusahaan, Direktur Strategic Business Development dan Portfolio Telkom Seno Soemadji turut memaparkan terkait strategi Telkom dalam mengoptimalkan aset strategis guna menopang konektivitas digital dengan skala besar.
“Telkom mempersiapkan bisnis aset fiber melalui Infranexia, identitas komersial dari InfraCo, untuk proses penciptaan value di masa depan. Saat ini tingkat utilisasi jaringan fiber Infranexia baru sekitar 40 persen, menunjukkan potensi pertumbuhan yang sangat menjanjikan dan memberikan ruang besar untuk ekspansi layanan ke pasar yang lebih luas. Ke depannya, Infranexia bukan hanya sebagai aset infrastruktur, tetapi sebagai platform pertumbuhan yang memainkan peran vital dalam rangka fiberisasi Indonesia,” ujarnya.
Fixed Mobile Convergence (FMC) yang menjadi salah satu inisiatif transformasi perusahaan yang saat ini dijalankan oleh Telkomsel, fokus dalam mempersiapkan peluang unlock value dengan optimalisasikan nilai dari infrastruktur yang telah dimiliki. Memastikan layanan yang berkualitas, meningkatkan pengalaman dan memberikan nilai tambah lebih bagi pelanggan selalu menjadi prioritas utama perusahaan.
Untuk itu, pada layanan mobile broadband, Telkomsel melakukan penguatan strategi bundling dan cross-selling guna meningkatkan kemudahan bagi pelanggan.
Sementara di bisnis fixed broadband, peluang pertumbuhan masih sangat besar. Oleh karenanya, Telkomsel akan fokus pada penetrasi ke pasar-pasar potensial, menjangkau lebih banyak pelanggan baru, dan menjaga pendapatan yang berkesinambungan melalui strategi bundling layanan digital. Dengan kombinasi pertumbuhan di mobile dan fixed broadband, Telkom tetap optimistis dapat menjaga profitabilitas dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham.
Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko Telkomsel, Daru Mulyawan menambahkan, “Kami melihat prospek bisnis FBB ke depannya diharapkan akan lebih baik dimana target kami adalah untuk meningkatkan penetrasi pelanggan FBB yang saat ini masih di sekitar 16 sampai 17 persen serta berfokus pada pelanggan yang berkualitas."
Lebih lanjut, dia mengatakan, pihaknya berharap mampu mencapai target tahunan penambahan pelanggan sekitar 800 ribu hingga 1 juta pelanggan tahun ini. "Sampai dengan Juni 2025, kami telah memperoleh penambahan pelanggan sekitar 449 ribu pelanggan dan mencapai total sekitar 10 juta pelanggan,” ucapnya.