Sandiaga mengaku tidak akan memberikan sanksi kepada simpatisan PPP yang mendukung capres lainnya.
"Tidak ada sanksi untuk kader yang mendukung Capres lain. Itu jaman old, kan sekarang kampanye jaman now. Kita sukacita saja. Bagi kita kader partai yang berproses berkampanye itu mendukung arah kebijakan PPP, tapi simpatisan PPP yang sangat besar kita harapkan bisa mendukung pak Ganjar dan pak Mahfud karena ekonomi yang menjadi kebutuhan masyarakat ekonomi sehari-hari peningkatan kesejahteraan rakyat ini yang kita inginkan wujudkan," ucapnya.
Perihal target suara PPP, Sandiaga Uno menjelaskan ada target perolehan nasional dan target kursi di daerah.
"Target suara nasional kita 11 juta, tapi di Sulawesi Selatan kita memiliki posisi yang baik sehingga dapat meraih tiga kursi DPRD, dan di tingkat provinsi ada lima kursi," kata Sandiaga.
Terkait berbagai hasil survei yang menempatkan posisi Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, Sandiaga Uno mengaku menghargai hal tersebut.
"Lembaga survei itu adalah bagian dari proses demokrasi dan membantu kita mengukur hasil kerja kita, dan kalau kita bekerja lebih keras saya optimis kita bisa lolos, bisa menambah kursi, apalagi kita fokus di bidang ekonomi, dengan konsep harga murah, kerja mudah, bersama Ka'bah, hidup berkah," tuturnya.
Sandiaga mengaku sudah melihat adanya berbagai wabah seperti pneumonia misterius dan cacar monyet yang saat ini tengah berkembang di dunia.
"Pariwisata kita pantau secara ketat, kita berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan. Per hari ini belum ada perubahan regulasi tapi kita akan evaluasi khususnya di akhir tahun, karena per hari ini kunjungan wisatawan Tiongkok sudah melewati target. Belum ada rencana pembatasan wisatawan asal Tiongkok, tapi kita terus berkoordinasi dan terus mengevaluasi," ucap Sandiaga.
Sandiaga Uno optimistis kontribusi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bagi ekonomi Indonesia cukup besar.
"Ini kita kampanye di sentra ekonomi kreatif, jadi banyak limpahan dari kegiatan kontestasi demokrasi, saya yakin ekonomi kreatif bisa menembus 1.300 triliun nilai tambahnya terhadap ekonomi Indonesia dan menempatkan Indonesia di posisi tiga besar dunia dengan kontribusi ekonomi kreatif di 8 persen GDP kita," jelasnya.