JAKARTA, vozpublica.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menemui seorang filantropis dan founder manajer investasi terbesar di dunia Hedge Fund, yakni Ray Dalio. Pertemuan ini terjadi di Bali, pada Minggu (1/9/2024).
"Saya berharap dari diskusi dengannya kali ini, mampu memotivasi kami sebagai pemerintah untuk mengedepankan inovasi, hal itu demi menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang," ucap Luhut dalam keterangan resmi.
Luhut menjelaskan bahwa Ray memperkenalkan pandangan mengenai kebijakan family office. Hal ini diperlukan karena Ray Dalio dianggap telah memiliki pengalaman dalam membangun family office di Abu Dhabi dan Singapura.
Tak cuma itu, ia juga berdiskusi soal kolaborasi global dan dedikasi pada pengetahuan terhadap peluang-peluang baru.
"Ia akan membagikan pandangan tentang perubahan ekonomi global di masa depan. Ray juga aktif memberikan pandangannya tentang perkembangan ekonomi global di berbagai forum, dan menjadi penasehat bagi para pembuat kebijakan di berbagai negara, seperti UAE dan Saudi Arabia," kata Luhut.
Sebelumnya, Luhut membeberkan tujuan pemerintah mendirikan family office di Indonesia. Menurutnya, saat ini ada 2 negara di Asia yang memiliki family office terbanyak, pertama Singapura yang memiliki 1.500 family office, kedua Hongkong dengan sekitar 1.400 family office.
Kata dia, banyak uang milik orang-orang kaya yang disimpan di family office tersebut, hal itu akhirnya berdampak pada pembangunan yang terjadi di kedua negara tersebut. Namun, Luhut menilai saat ini kedua negara tersebut, baik Singapura dan Hongkong saat ini tengah mengalami perubahan dan konflik di masing-masing negara. Hongkong mengalami peningkatan tensi Geopolitik, sedang Singapura tengah mengalami perubahan regulasi investasi.