Selain itu, dia juga mengatakan bahwa sejatinya elpiji 3 kg diperuntukkan bagi rumah tangga miskin, usaha mikro, petani sasaran (petani kecil), dan nelayan sasaran (nelayan kecil).
“Elpiji 3 kg juga bukan diperuntukkan untuk perhotelan, restoran, binatu atau laundry, usaha las, usaha batik, peternakan, tani tembakau, dan pertanian non-petani sasaran,” ucapnya.
Sebelumnya, Aribawa mendampingi Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan Direktur Manajemen Risiko Pertamina Patra Niaga Rahman Pramono Wibowo pada Jumat (6/9/2024) berupa tinjauan langsung ke beberapa pangkalan dan penjual elpiji 3 kg di Kota Solo.
Menurut Nicke, memang terjadi peningkatan permintaan elpiji 3 kg dalam kurun waktu sekitar tiga pekan terakhir sebagai dampak tumbuhnya usaha mikro dan musim tanam petani di area Solo Raya.
“Salah satunya sesuai data Pemerintah Kota Surakarta adalah peningkatan permintaan sebesar 15 persen untuk pedagang usaha mikro di Surakarta. Di satu sisi ini pertanda baik karena artinya perekonomian di Surakarta ini tumbuh cukup signifikan,” ujar Nicke.