NEW YORK, vozpublica.id - Sejumlah perusahaan makanan dan minuman seperti Starbucks, Pizza Hut, KFC, dan McDonald's mengalami penurunan penjualan pada kuartal I 2024. Penurunan penjualan bahkan sempat berpengaruh terhadap harga saham Starbucks yang sempat turun pada hari Rabu sebanyak 17 persen.
Mengutip CNBC International, Yum, perusahaan induk KFC, Pizza Hut, dan Taco Bell menyampaikan penurunan penjualan. Yum mencatat pendapatannya ambles 3 persen menjadi 1,60 miliar dolar AS. Total pendapatan KFC di Amerika Serikat (AS) merosot 8 persen, dan Pizza Hut anjlok 6 persen.
Sejumlah perusahaan restoran memberikan alasan lain atas lemahnya penjualan pada kuartal ini. Starbucks menyebut bahwa cuaca buruk menurunkan penjualan di toko. Sementara, Yum mengatakan bahwa badai salju yang terjadi di bulan Januari dan perbandingan dengan kuartal I 2023 sebagai penyebab buruknya kinerja merek-merek tersebut.
Namun alasan tersebut tidak sepenuhnya menjelaskan lemahnya penjualan secara kuartalan. Sebaliknya, persaingan untuk mendapatkan pelanggan yang lebih kecil tampaknya semakin ketat karena pengunjung yang masih ingin membeli burger atau minuman dingin menjadi lebih pemilih dengan uang mereka.
Pasalnya, biaya makan di restoran cepat saji meningkat lebih cepat dibandingkan biaya makan di rumah. Harga untuk restoran dengan layanan terbatas naik 5 persen pada bulan Maret dibandingkan periode tahun lalu. Sementara, harga bahan makanan meningkat lebih lambat, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja.
“Jelas semua orang berjuang untuk mendapatkan lebih sedikit konsumen atau konsumen yang tentunya lebih jarang berkunjung, dan kita harus memastikan bahwa kita memiliki mentalitas berjuang di jalanan untuk menang, terlepas dari konteks di sekitar kita,” ucap CFO McDonald's Ian Borden.