Penyelenggaran lelang di tahun 2023 juga telah berkontribusi bagi penerimaan Negara sebesar Rp4,5 triliun. Dari nominal tersebut, Rp4,3 triliun tercatat sebagai penerimaan Negara yang terdiri dari hasil bersih lelang Rp3,06 triliun.
Selanjutnya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Lelang Rp974 miliar, dan penerimaan pajak Rp330 miliar. Sedangkan Rp220 miliar berupa pajak daerah, tercatat sebagai pendapatan asli daerah.
"Pokok lelang ini, diiringi juga dengan penerimaan negara bukan pajak dari bea lelang, capaian bea lelang mengalami peningkatan, tahun 2023 capaian tertinggi sepanjang sejarah lelang di Indonesia, kalau dirupiahkan Rp974 miliar," kata Joko.
Joko Prihanto menambahkan, lelang memiliki peran dan kontribusi dalam mendukung perekonomian nasional. Hal ini tercermin dari peran lelang dalam membantu pemulihan keuangan negara dan penegakan hukum melalui lelang barang rampasan, sitaan, dan juga lelang barang milik Negara.
Lelang juga berperan dalam membantu penyelesaian Non Performing Loan dan mendukung fungsi intermediasi perbankan, melalui pencairan agunan dengan penjualan lelang. Peran lainnya adalah membantu penggerak roda perekonomian melalui peningkatan nilai barang dan membuka lapangan kerja.
"Dapat kami sampaikan, kalau kita melihat target dan realisasi lelang sejak tahun 2018 selalu mengalami kenaikan yang signifikan, ini pertanda lelang sudah dimulai masyarakat," ujarnya.