BERLIN, vozpublica.id - Produsen makanan dan minuman Nestle akan menaikkan harga produk makanannya pada tahun ini. Langkah tersebut dilakukan demi mengimbangi biaya produksi yang tinggi karena belum sepenuhnya dibebankan kepada konsumen.
Kepala Eksekutif Nestle Mark Schneider menyatakan, kenaikan harga kali ini tidak akan setinggi tahun lalu.
"(Tetapi) kami punya beberapa hal yang harus dilakukan selama setahun penuh," kata dia kepada surat kabar Jerman, Frankfurter Allgemeine Zeitung, dikutip dari Reuters, Minggu (5/2/2023).
Sementara itu, grup produsen makanan terbesar di dunia ini dalam sembilan bulan 2022 mencatat kenaikan penjualan organik sebesar 8,5 persen, di mana kenaikan harga menyumbang 7,5 persen.
Adapun inflasi di sejumlah negara maju telah mencapai tingkat tertinggi dalam beberapa dekade. Itu sebagian besar didorong melonjaknya harga makanan dan energi.