5 Pengusaha Selamat dari Krisis Moneter Sukses Bertahan hingga Sekarang, Siapa Saja?

Viola Triamanda
J Erna
5 pengusaha selamat dari krisis moneter sukses bertahan hingga sekarang

JAKARTA, vozpublica.id - Krisis moneter 1998 membuat banyak perusahaan gulung tikar. Namun dari sejumlah perusahaan, ada yang berhasil bertahan hingga sekarang. 

Pada saat itu, situasi negara kacau dan harga barang-barang melonjak tinggi, terjadi penjarahan di mana-mana hingga lengsernya Soeharto setelah 32 tahun menjadi presiden Indonesia. Bahkan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terjun bebas dari Rp2.000 per dolar AS menjadi Rp18.000 hanya dalam waktu 40 hari. 

Akibatnya, banyak orang kaya dan pengusaha melarikan diri dari Indonesia untuk menyelamatkan diri. Sementara yang bertahan di Tanah Air melakukan berbagai cara agar usaha tetap berjalan. 

Nah, berikut ini lima pengusaha yang selamat dari krisis moneter dan sukses bertahan hingga sekarang, yang dikutip dari berbagai sumber: 

1. Keluarga Ciputra 

Keluarga Ciputra adalah salah satu yang sukses bertahan meski diguncang krisis moneter. Sebagai salah satu perusahaan properti terbesar di Indonesia dengan banyak karyawan, Ciputra Group melakukan berbagai upaya untuk bisa bertahan dari hantaman krisis moneter.

Ciputra saat itu terpaksa memangkas karyawan hingga tersisa 35 persen dari jumlah sebelumnya. Dia juga melakukan perampingan struktur organisasi perusahaan, dan memangkas biaya operasional secara besar-besaran. Dia pun mengubah strategi pemasaran, dengan mengurangi iklan dan melakukan penjualan langsung. 

Perlahan, dengan tetap menjaga kepercayaan dari bank, nasabah, masyarakat dan karyawan, perusahaannya mampu bangkit dan membayar seluruh utang-utangnya. Sebagai grup yang memiliki bisnis utama sebagai pengembang properti skala besar, Ciputra Group telah berekspansi ke berbagai sektor usaha mulai dari gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, hotel, apartemen, fasilitas rekreasi, pendidikan, kesehatan, asuransi, agrikultur, pusat kesenian, dan broker properti.

2. Mochtar Riady

Pemilik nama asli Lie Mon Tie ini adalah pendiri dan ketua emeritus Grup Lippo. Saat krisis moneter terjadi, devaluasi dan bunga kredit melambung tinggi sehingga menimbulkan kredit macet dan banyak perusahaan bangkrut.

Lippo Bank sangat terpukul atas kejadian tersebut. Bagi mereka kala itu hanya ada dua pilihan, melepas semua saham dan menyerahkan Lippo Bank kepada Bank Indonesia atau berusaha menginjeksi modal kerja.

Setelah melakukan pertimbangan matang, Mochtar Riady akhirnya memutuskan menambah modal kerja dengan menjual 70 persen saham Lippo Life ke perusahaan asuransi jiwa American International Group (AIG) demi menyelamatkan 70 persen saham Lippo Life untuk menebus barang jaminan berupa harta tidak bergerak. Ini menjadi titik awal perusahaan Lippo Group dari bisnis keuangan ke bisnis properti.

Editor : Jujuk Ernawati
Artikel Terkait
Bisnis
11 hari lalu

Kisah Jogi Hendra Atmadja, Lulusan Kedokteran yang Sukses Bangun Mayora 

Nasional
1 bulan lalu

Sosok Dwi Hartono, Pengusaha Bimbel yang Jadi Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN

Nasional
1 bulan lalu

Terungkap! Otak Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN Pengusaha Bimbel

Nasional
2 bulan lalu

Prabowo: Tidak Semua Pengusaha Ikut Mazhab Serakahnomics!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal