Oleh sebab itu, di sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang merupakan bagian dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Kementerian Perindustrian turut berupaya agar para pelaku IKM dapat meningkatkan penjualannya melalui pemasaran digital atau online.
Sejumlah strategi pun dilakukan seperti di antaranya melalui link & match atau kemitraan dengan industri skala besar dan BUMN, membangun ekosistem digital dengan masuk ke dalam platform marketplace, dan melalui pengadaan barang pemerintah dan BUMN.
“Kemenperin telah menyelenggarakan berbagai program pembinaan dan pendampingan kepada pelaku IKM agar mereka bisa menjadi bagian dari rantai pasok industri di dalam negeri maupun global,” kata Agus Gumiwang.
Menurut dia, pemanfaatan teknologi serta pemasaran produk UMKM secara digital dapat mempermudah transaksi. Karena itu, produktivitas UMKM perlu didorong ke arah digital untuk membantu pertumbuhan ekonomi melihat besarnya porsi usaha dari UMKM.
Menperin menyampaikan, inklusi keuangan juga diperlukan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Indonesia. Inklusi keuangan dapat dipercepat dengan dukungan digitalisasi, salah satunya dengan pemanfaatan biometric ID, sebagaimana diusulkan Ratu Maxima.
Sementara itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, pemerintah Indonesia percaya ada pencapaian dan pembelajaran dari perjalanan Indonesia untuk meningkatkan inklusi keuangan, serta mempercepat proses konektivitas dan operabilitas dari sistem pembayaran.
"Ratu Maxima juga menyampaikan dukungannya bagi Indonesia dalam Presidensi G20 tahun 2022. Ratu berharap, akan lahir hasil dari upaya digitalisasi UMKM yang bisa dibawa pada tingkat Leaders sebagai hasil nyata pencapaian Presidensi G20," tutur Airlangga.