PURWAKARTA, vozpublica.id - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) melakukan percepatan pengerjaan kontruksi tunnel 2 dalam proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB), sesuai arahan Menteri Koordinator Bidang kemaritiman dan Investasi 9Menko marves), Luhut Binsar Pandjaitan.
Kontruksi tunnel 2 disebut-sebut sebagai bagian tersulit dalam proyek KCJB. Pasalnya, terowongan tersebut dibangun di bawah tanah yang labil. Hingga Desember 2021, pengerjaan tunnel sepanjang 1.052 meter ini sudah mencapai 67 persen.
Guna memastikan keamanan sekaligus progress pembangunan proyek KCJB, Menko Marves pun turun langsung meninjau pengerjaan terowongan yang berlokasi di Kampung Tegalnangklak, Desa Bunder, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta itu.
Dalam kunjungannya pada Rabu (12/1/2022), Menko Luhut mendengarkan paparan dari kontraktor Tunnel 2 mengenai progress pengerjaan terowongan, tantangan yang dihadapi, dan solusi yang sedang dilakukan. Luhut pun meninjau langsung ke dalam terowongan untuk melihat kondisi yang terjadi di lapangan.
Usai melakukan peninjauan, Menko Luhut menyebut jika penanganan pembangunan tunnel 2 berjalan sangat baik. Meski terdapat tantangan geografis, hal itu bisa tertangani dengan baik berkat adanya kolaborasi dari berbagai pihak. Luhut juga memastikan jika Tunnel 2 ini aman untuk dilintasi.
"Tunnel 2 ini memang memiliki tantangannya tersendiri. Dari awal sudah kita ketahui jika struktur tanahnya labil, namun kondisi sekarang sudah lebih baik dan bisa ditangani," kata Menko Luhut dalam keterangan resmi, Kamis (13/1/2021).
Presiden Direktur PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, kehadiran Menko Luhut beserta jajaran Kemenkomarves dan Forkopimda Kabupaten Purwakarta dinilai jadi suatu dukungan besar bagi tim KCJB yang sedang dalam proses menyelesaikan pembangunan tunnel 2 yang merupakan salah satu titik kritis konstruksi.
"Pak Menko Marvest melihat langsung pengerjaan konstruksi di tunnel 2 dan
memastikan pengerjaan konstruksi dapat berjalan lancar, termasuk soal keamanan
dan transfer knowledge yang terjadi selama pengerjaan konstruksi berlangsung. Kami sangat senang tentunya karena kehadiran beliau adalah suatu bentuk dukungan bagi kami yang saat ini sedang melakukan percepatan pembangunan," ujar Dwiyana.
Dia mengungkapkan, titik konstruksi tunnel 2 merupakan salah satu titik konstruksi dengan tantangan geografis yang tinggi dalam proyek KCJB karena lokasinya berada di area clay shale. Tunnel 2 ini akan menjadi terowongan pertama di Indonesia yang berhasil dibangun di area clay shale.
Area clay shale merupakan jenis tanah dengan karakteristik yang mudah lapuk apabila terekspos saat penggalian berlangsung. Mengingat kondisi tanah yang memiliki potensi menimbulkan pergerakan konstruksi timbunan maupun konstruksi jalan yang terdapat di atasnya, sehingga proses pembangunan tunnel harus dilakukan dengan berhati-hati dan seksama.
"Tunnel 2 memang salah satu titik tersulit. Lokasinya berada di area clay shale yang karakteristik tanahnya mudah lapuk apabila terekspos saat penggalian berlangsung. Untuk itu, diperlukan kehati-hatian dalam pengerjaannya dan tidak bisa dilakukan secara terburu-buru," kata Dwiyana.