Menelisik Siasat Pupuk Indonesia Halau Ancaman Krisis Pangan Nasional 

Suparjo Ramalan
Aksi-aksi jitu yang dilakukan Pupuk Indonesia merupakan strategi jitu perusahaan untuk menjaga dan menghalau kemungkinan yang mengancam keamanan pangan di RI. (Foto: Ilustrasi/Dok. Pupuk Indonesia)

Harga pupuk urea konsisten naik ketika memasuki pergantian tahun 2022 dan semakin tinggi pascapecahnya perang Rusia-Ukraina pada 24 Februari. Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat sesaat setelah invasi Rusia ke Ukraina atau periode 25 Maret 2022, harga pupuk urea di Indonesia melesat 242 persen. 

Tak hanya harga, pasokan bahan baku pupuk NPK saat itu juga terbatas akibat impor kalium dan fosfor terkendala.  

Indonesia merupakan ceruk pasar impor untuk kalium dengan jenis pupuk KCL, sekitar 30 persen kebutuhan raw material yang digunakan PT Pupuk Indonesia (Persero) atau PI disuplai dari Rusia dan Belarusia. Sedangkan fosfor, mayoritas dipasok dari Timur Tengah dan China. 

Akibat gangguan rantai pasok dan kekhawatiran atas ancaman krisis pangan di dalam negeri, Pupuk Indonesia membuka opsi impor bahan baku dari Timur Tengah. Penjajakan dilakukan dengan tiga negara, yakni Maroko, Yordania, dan Mesir. 

Perseroan juga mencari bahan baku dari negara tetangga, seperti Vietnam, Laos, Myanmar, dan negara Asia Tenggara (ASEAN) lainnya. Aksi korporasi ini penting demi mengantisipasi kekurangan bahan baku pupuk di dalam negeri selama periode tertentu. 

Perlu dicatat, sekalipun pasokan bahan baku pupuk NPK di Indonesia dua tahun lalu terbatas karena imbas perang, realisasi produksi dari Pupuk Indonesia sepanjang 2022 mencapai target, yakni 12 juta ton. Rinciannya, pupuk urea 8,5 juta ton, dan NPK 3,5 juta ton. 

Performa pasar pupuk di Tanah Air sendiri mulai stabil pada pertengahan 2023, di mana harga pupuk kembali ke posisi normal seiring membaiknya harga komoditas bahan baku di pasar global. Sejak saat itu, Pupuk Indonesia melakukan penyesuaian harga untuk pupuk nonsubsidi. 

Pasar pupuk di Indonesia kian membaik menjelang akhir tahun ini. Hal itu juga ditopang oleh produksi Holding Pupuk. Total produksi Pupuk Indonesia hingga September 2023 menyentuh 8,9 juta ton, dengan rincian 5,9 juta ton pupuk urea, 2,4 juta ton pupuk NPK, dan 0,6 juta ton pupuk jenis lain. Perusahaan sendiri menargetkan jumlah produksi sepanjang 2023 sebanyak 12,3 juta ton.

Realisasi pupuk bersubsidi yang disalurkan Pupuk Indonesia hingga 9 November tahun ini mencapai 5.304.041 ton, terdiri dari 3.131.509 ton untuk pupuk urea dan 2.172.533 ton pupuk NPK. 

Sedangkan alokasi pupuk bersubsidi yang ditetapkan pemerintah sebanyak 7,85 juta ton. Rinciannya, pupuk urea 4,64 juta ton, dan pupuk NPK 3,21 juta ton. Di sisi pasokan pupuk pun aman.

Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan, stok pupuk bersubsidi dua kali lipat dari ketentuan stok minimum pemerintah. Tercatat per 10 November 2023, jumlah pupuk bersubsidi mencapai 1.366.525 ton. Volume ini setara 199 persen dari ketentuan stok minimum pemerintah sebanyak 422.020 ton. 

“Kalau untuk subsidi stok sudah dua kali lipat dari yang ditargetkan. Jadi pupuk siap, pupuk semua ada di kios-kios, stoknya dua kali lipat dari apa yang disyaratkan,” ujar Rahmad saat ditemui di Cikampek, Jawa Barat.

"Mencapai target, produksi justru karena ada kemunduran musim tanam, jumlah pupuk ini berlimpah. Ada hampir 1 juta ekstra pupuk dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Ini yang kemudian pada beberapa tahun lalu diizinkan dijual ke komersial," katanya. 

Meski pasar pupuk di dalam negeri tahun ini lebih cerah dibandingkan tahun lalu, pupuk pada dasarnya rentan terhadap guncangan perdagangan dan harga energi dunia. Bahkan, perang dan masalah global lainnya berpotensi menimbulkan risiko serius terhadap ketahanan pangan nasional. 

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Nasional
9 hari lalu

BPOM Siap Kawal Keamanan Pangan MBG usai Marak Kasus Keracunan

Nasional
9 hari lalu

BMKG Ingatkan Ancaman Krisis Pangan di 2050, Dampak Perubahan Iklim

Nasional
10 hari lalu

Tanam Benih Jagung di Papua Tengah, DPD: Bukan Kegiatan Seremonial

Nasional
10 hari lalu

Polri Distribusikan 1.765 Ton Jagung Hasil Panen Raya ke Gudang Bulog, Perkuat Ketahanan Pangan

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal