"Mungkin kalau bioethanol lebih low price, mungkin masyarakat setuju, kayaknya yang utama itu sih. Karena kan bahan bakar sudah menjadi kebutuhan pokok ya," ujar dia di Jakarta Pusat, Minggu (5/4/2024).
Pengunjung lain yang ditemui dikawasan yang sama, Lia (29) berpendapat tidak setuju terkait wacana penghapusan pertalite yang digantikan oleh Bioethanol. Alasannya, harga Pertalite saat ini sudah cukup ramah di kantong, khawatir produk baru akan punya cost baru dan berdampak pada harga baru.
"Kalau saya tidak setuju sih, karena harga kan sudah standar bangat harga Pertalite sekarang," ucap Lia.
Pengunjung lain, Ari (35) mengaku setuju apabila pertalite digantikan oleh Bioethanol. Sebab menurutnya, Bioethanol diyakini punya hasil emisi gas buang yang lebih bersih ketimbang pertalite.
"Kalau saya setuju-setuju saja, buat perbaikan yang lebih go green. Kalau harganya bisa lebih murah dan terjangkau bisa lebih murah, kenapa tidak," tuturnya.