Kisah Sukses Mantan SPG Jadi Pengusaha Fesyen, Produk Diekspor ke Singapura hingga Taiwan

Atikah Umiyani
Kisah sukses mantan SPG jadi pengusaha fesyen, produk diekspor ke Singapura hingga Taiwan. Foto: YoTube CapCapung

Perjalanan bisnisnya pun tak mulus. Dia pernah mengalami pasang surut. Momen yang paling diingatnya ketika awal bisnis penjualannya bagus dan omzet meningkat setiap bulan, tiba-tiba penjualan menurun dan tidak ada pemasukan. 

"Ada di satu titik penjualannya stuck, bahkan enggak punya uang sama sekali karena uang kita di barang. Peralihan dari kita ambil di Tanah Abang terus kita mulai produksi sendiri, mulai nyetok kain, mulai cari konveksi pada masa peralihan itu kita benar-benar stuck. Penjualan stop, turun banget, bahkan sampai enggak punya cash karena uangnya di barang," tuturnya.

Saat itulah diakuinya ingin menyerah karena berjalan dua tahun dan grafiknya pun turun. Namun keitka ingin menyerah, kekasihnya menyarankannya untuk beralih bisnis. Kendati demikian, dia menolak dan tetap melanjutkan usaha yang telah dirintisnya tersebut. 

"Sempet galau karena kita sudah enggak punya income, penjualan drop banget. Tapi aku yakin kalau kita ketemu hambatan saja stop, ya kita enggak akan bisa melalui proses itu, enggak akan mencapai garis finish," ujarnya. 

Catherine pun percaya dia bisa melalui hambatan tersebut dengan berusha, bekerja keras, dan kreatif. Akhirnya, dia mulai memodifikasi salah satu produknya yang sempat laku. Hasilnya, produk itu laris manis dibanding sebelumnya, sehingga bisnisnya kembali bangkit. 

Kini setelah menjalankan MSG selama 10 tahun, Catherine sudah memiliki karyawan internal sekitar 30 sampai 40 orang. Namun untuk penjahit karena fokusnya di pakaian ada sekitar 300 penjahit. 

Dia mengatakan, semua karyawan di MSG dilatih menjadi intrapreneur. Jadi, bukan hanya bekerja untuk mendapatkan uang, namun juga dilatih jika suatu hari tidak lagi bekerja di MSG maka dapat membangun usahanya sendiri dan membuka lapangan kerja. 

Sementara itu, produknya juga sudah dipasarkan ke seluruh Indonesia dan beberapa negara di Asia, seperti Taiwan, Malaysia dan Singapura. 

"Jadi kalau menurutku masalah dalam hidup itu tidak akan ada habisnya, tapi tergantung bagaimana kita merespons masalah itu dan ketika kita berhasil melalui proses yang ada, kita akan masuk ke step selanjutnya," katanya. 

Catherine pun berbagi tips dan triknya bagi perempuan yang ingin berbisnis, yaitu selalu yakin dan percaya pada diri sendiri. Menurutnya, jangan merasa karena perempuan, jadi tidak bisa melakukan apa pun. 

"Kamu harus yakin dan percaya banyak wanita-wanita hebat yang sudah melakukan banyak hal, berprestasi di dunia politik, di dunia bisnis. Tuhan memberikan kapasitas lebih. Jadi jangan pernah minder, jangan pernah takut, jangan pernah khawatir karena kamu wanita. Justru karena kamu wanita, kamu bisa melakukan banyak hal," tutur ibu dua anak ini. 

Editor : Jujuk Ernawati
Artikel Terkait
Nasional
3 hari lalu

Zulhas Pastikan Udang Ekspor RI Terpapar Zat Radioaktif yang Ditolak AS Aman Dikonsumsi

Bisnis
8 hari lalu

Kisah Jogi Hendra Atmadja, Lulusan Kedokteran yang Sukses Bangun Mayora 

Makro
24 hari lalu

Purbaya Ungkap Neraca Dagang Indonesia Tetap Kuat, Ini Alasannya

Makro
1 bulan lalu

Ekspor Produk Pertanian hingga Perikanan Naik 15,6 Persen, CPO Jadi Pendorong

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal