Harga Tiket Candi Borobudur Naik Drastis, YLKI: Bukan Konservasi tapi Komersialisasi

Iqbal Dwi Purnama
Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi. (Foto: dok vozpublica)

Menurutnya kalau alasan lain yang dipakai pemerintah dengan menaikan tarif untuk menutup biaya operasional sendiri, maka pihak pengelola seharusnya bisa memberdayakan tempat wisatanya yang ada di sekelilingnya.

"Managemen bisa mengeksplorasi kawasan candi dengan wahana yang lain, yang bisa dikomersialisasikan," kata Tulus.

"Contoh, candi ternama di Kambodia, Angkor Wat, yang lebih terkenal dari Borobudur, tarifnya masih murah, untuk orang asing saja hanya 20-26 USD. Angkor Wat tetap eksis, bisa mendatangkan jutaan turis juga," tutur Tulus.

Editor : Jeanny Aipassa
Artikel Terkait
Nasional
3 bulan lalu

Kasus Beras Oplosan Muncul, YLKI: Harga Diri Konsumen Diinjak

Bisnis
5 bulan lalu

Komitmen Hijau di Wilayah Operasi, PHR Rajut Asa Habitat Lutung Kokah

Destinasi
7 bulan lalu

MORNING NEWS: Liburan Boleh, tapi Jangan Langgar Aturan di Tempat Wisata Ya! 

Eksklusif
8 bulan lalu

YLKI: Potong Jalur Distribusi Elpiji 3 Kg Langkah Keliru, Pasti Chaos

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal