Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dydik Rudy Prasetya mengatakan bahwa panen tahun ini mengalami peningkatan luas panen dari yang tadinya 51.741 pada Januari 2024 menjadi 108.435 di Bulan Februari. Luasan tersebut akan meningkat pada Maret 2024 sebesar 361.151 hektare.
"Sementara untuk surplus beras bulan Februari diperkirakan mencapai 10.926. Sedangkan untuk surplus di bulan Maret bisa mencapai 922.822. Jika kita melihat angka ketersediaan beras berdasarkan stok tahun lalu makan sebenarnya tidak kekurangan ketersediaan beras karena secara komulatif masih ada sisa stok tahun lalu jika di tambahkan panenan januari dan Februari maka masih ada surplus sekitar 2.8 juta ton. Saya yakin Indonesia banjir gabah," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah Supriyanto mengaku optimistis dengan kinerja produksi padi tahun ini yang mampu menambah stok beras hingga berlipat-lipat. Apalagi, kata dia, pemerintah melalui Kementerian Pertanian secara intens terus memberikan bantuan benih secara gratis.
"Dari Jawa Tengah kami sangat yakin dan juga optimis pasokan beras hasil panen petani mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri," tuturnya.
Seperti diketahui, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendorong berbagai daerah di Indonesia untuk memperkuat akselerasi produksi padi dan jagung sebagi komoditas andalan masa depan bangsa. Saat ini, Amran sedang mengoptimasi lahan rawa dengan target 10 juta hektare. Menurut Amran target tersebut bisa terwujud dan mampu mewujudkan Indonesia lumbung pangan dunia.