JAKARTA, vozpublica.id - Swiss dikenal dengan banyak hal, di antaranya pemandangan Gunung Alpen yang indah, tradisi pembuatan jam yang tinggi, cokelat, serta perpaduan budaya dan bahasa yang unik. Namun, negara di Benua Eropa ini juga terkenal dengan biaya hidup yang tinggi.
Mengutip Travel and Leisure, menurut laporan berbasis data daring Numbeo, Jenewa merupakan kota termahal di dunia. Hal ini mempertimbangkan biaya bahan makanan, makan di luar, sewa, dan biaya hidup secara keseluruhan untuk menentukan peringkat destinasi termahal di seluruh dunia.
Numbeo menggunakan Kota New York sebagai dasar dengan skor 100. Adapun, Jenewa mendapat skor 101,7, yang berarti kota ini 1,7 persen lebih mahal daripada Big Apple.
Namun, itu tidak berarti semua layanan di kota Swiss memiliki harga yang lebih tinggi. Bahkan, indeks sewa Jenewa di angka 59,6, atau 40 persen lebih rendah daripada Kota New York di Amerika Serikat (AS). Namun, harga bahan makanan 11,4 persen lebih mahal, dan harga restoran 1,5 persen lebih tinggi.
Pada 2021, harga konsumen Swiss 54 persen lebih tinggi daripada harga di Uni Eropa. Namun, pada tahun yang sama, warga Swiss dapat menabung sekitar 15 persen dari pendapatan tahunan mereka, atau sekitar 11.300 dolar AS, menurut data resmi.