NEW YORK, vozpublica.id - Defisit perdagangan Amerika Serikat (AS) meningkat ke level tertinggi dalam 3 tahun terakhir pada April 2023, seiring ekspor produk energi yang menurun. Kondisi tersebut dikhawatirkan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi AS di kuartal II 2023.
Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Rabu (7/6/2023), defisit perdagangan melonjak 23,0 persen menjadi 74,6 miliar dolar AS. Hal itu, terutama dipicu defisit perdagangan barang yang melonjak 16,5 persen menjadi 95,8 miliar dolar AS pada April 2023.
Dijelaskan, impor barang naik 2,0 persen menjadi 263,2 miliar dolar AS di April 2023, didorong oleh kendaraan bermotor, suku cadang dan mesin.
Impor barang kebutuhan dan bahan industri juga meningkat, meskipun impor minyak bumi turun ke level terendah sejak Agustus 2021. Impor barang konsumen melonjak 1,8 miliar dolar AS, didorong tingginya permintaan telepon seluler dan barang rumah tangga lainnya.
Sementara impor jasa turun 0,4 miliar dolar AS menjadi 60,4 miliar dolar AS, terbebani oleh penurunan transportasi dan perjalanan. Impor makanan adalah yang terendah sejak Desember 2021. Secara keseluruhan, impor meningkat 1,5 persen menjadi 323,6 miliar dolar AS.