PADANG, vozpublica.id - Siapa sangka cokelat dengan isi singkong balado bisa menarik perhatian buyer internasional? Inilah inovasi unik dari L’ile Chocolate, UMKM asal Padang binaan BRI yang sukses tampil di ajang pameran internasional FHA Food & Beverage 2025 di Singapura.
Dengan konsep tree-to-bar, L’ile Chocolate mengolah kakao dari hulu ke hilir secara mandiri di Sumatera Barat, melibatkan petani lokal, dan menciptakan produk premium berbasis kearifan lokal. Salah satu produk andalannya adalah chili chocolate cassava rocher, cokelat khas lokal yang menggantikan kacang hazelnut dengan singkong balado.
“Tren craft chocolate di Indonesia sedang mulai berkembang. Rasanya seperti momen yang tepat,” kata pemilik L’ile Chocolate, Priscilla Raisa Partana, Senin (28/7/2025). Ia juga menyebut keberhasilannya menemukan klon kakao lokal BL50 yang produksinya bisa mencapai 2-3 ton per pohon—jauh di atas rata-rata nasional.
Tak hanya inovatif, L’ile Chocolate juga tangguh. Usaha ini sempat nyaris tutup saat pandemi melanda, namun Priscilla memilih bertahan dan membangun ulang bisnisnya dari pasar lokal. Kini, produknya tak hanya hadir di kafe di Padang, tetapi juga telah masuk ke segmen Horeka di Bali dan Mentawai, serta menjajaki pasar retail Jakarta dan luar negeri.
“Pandemi memang berat. Tapi saat buyer dari London membatalkan pesanan, kami melihat peluang untuk masuk ke pasar retail Jakarta,” ujar Priscilla.
Keikutsertaan dalam expo di Singapura menjadi titik balik besar. Produk yang ditampilkan dikurasi ketat oleh BRI dan Atase Perdagangan Singapura, sehingga yang hadir bukan hanya ramai, tapi juga buyer yang serius dan tepat sasaran.