BEIJING, vozpublica.id - China resmi melarang ekspor teknologi untuk membuat magnet logam tanah jarang. Larangan ini menambah daftar yang sudah berlaku terhadap teknologi untuk mengekstraksi dan memisahkan bahan-bahan penting tersebut.
Mengutip Reuters, Kementerian Perdagangan China pada bulan ini telah meminta pendapat publik terkait potensi langkah untuk menambahkan teknologi untuk menyiapkan magnet smarium-kobalt, magnet neodymium-besi-boron, dan magnet cerium ke dalam 'katalog teknologi yang dilarang dan dibatasi ekspornya'.
Dalam daftar tersebut, pemerintah juga melarang teknologi untuk membuat kalsium oksiborat tanah jarang dan teknologi produksi logam tanah jarang. Tujuan katalog tersebut antara lain untuk melindungi keamanan nasional dan kepentingan publik.
Tanah jarang merupakan kelompok 17 logam yang digunakan untuk membuat magnet yang mengubah daya menjadi gerak untuk digunakan pada kendaraan listrik, turbin angin, dan elektronik.
“Ini harus menjadi seruan yang jelas bahwa ketergantungan pada China di bagian mana pun dalam rantai nilai tidak berkelanjutan,” ucap Nathan Picarsic dari perusahaan konsultan geopolitik Horizon Advisory dikutip, Minggu (24/12/2023).