JAKARTA, vozpublica.id - Brand Vantera, salah satu brand lokal yang mampu berkembang pesat di tengah persaingan industri fesyen dan footwear yang semakin kompetitif. Brand yang dikenal di kalangan anak muda ini lahir dengan perjuangan sang owner, Tiopilus yang memulai segalanya hanya bermodal tekad, keberanian untuk belajar, dan semangat pantang menyerah di usia 21 tahun.
Meski sempat dipandang sebelah mata karena usianya yang masih sangat muda, dia tetap melangkah dan membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk menciptakan karya yang berdampak. Bersama Shopee, Vantera tidak hanya berkembang sebagai bisnis, tapi juga menjadi simbol semangat anak muda yang berani melawan arus dan membangun sesuatu dari keterbatasan.
Owner Vantera Tiopilus mengatakan, gagasan untuk mendirikan Vantera muncul saat dirinya baru lulus kuliah di usia 21 tahun. Waktu itu masih masa pandemi COVID-19, dan mencari pekerjaan sebagai fresh graduate terasa sangat sulit.
"Apalagi waktu itu saya juga mengalami cedera yang membuat semakin sulit untuk mendapat panggilan pekerjaan. Di tengah hari-hari saya menunggu panggilan kerja, saya mulai berpikir dibandingkan hanya terus menunggu mungkin ini saatnya mencoba usaha sendiri. Kebetulan saya punya kenalan di bidang konveksi, jadi saya memutuskan untuk mulai memproduksi sandal pria dan meluncurkan bisnis Vantera ini,” katanya.
Belajar Sambil Berjalan, Shopee Jadi Titik Awal Vantera Masuk Pasar Brand Lokal
Sejak awal, Vantera dibangun mulai dari mimpi sederhana yaitu terus bergerak maju di tengah keterbatasan. Tanpa ekspektasi tinggi, bisnis ini dimulai dari skala kecil dan proses yang serba mandiri, mulai dari mencari konveksi yang cocok, belajar memahami bahan, hingga mengurus produksi sendiri.
“Saya benar-benar belajar semuanya secara otodidak sambil menjalankan bisnis ini. Dunia footwear sebelumnya bukan sesuatu yang saya pahami betul. Tapi saya yakin, kalau terus konsisten dan mau belajar, pasti akan ada hasilnya,” ucap Tiopilus.