JAKARTA, vozpublica.id – Transaksi pembayaran menggunakan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) kini semakin digandrungi masyarakat dan pelaku UMKM. Selain lebih mudah, pembayaran lewat scanning duick response code di merchant juga lebih aman dan praktis.
Menyikapi hal itu, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) terus mengedukasi masyarakat khususnya pelaku UMKM untuk menggunakan QRIS di setiap merchant.
“Kita terus mengedukasi ke nasabah untuk melakukan transaksi digital. Selain mengurangi penggunaan uang tunai dan uang kembalian, juga mengantisipasi uang palsu dan uang rusak,” kata Kepala Unit BRI Cipayung, Jakarta Timur, Husnul Fuad dihubungi vozpublica.id, Minggu (31/3/2024).
Dia menuturkan, upaya untuk menggenjot penggunaan QRIS selain dengan mengedukasi nasabah, juga menekankan kepada setiap petugas BRI di unit mana pun untuk melakukan pelayanan jemput bola. Hal itu sebagai cara menyentuh masyarakat dan agar merasakan manfaat program dari QRIS BRI.
"Jemput bola (untuk pembuatan QRIS) dilakukan petugas BRI setiap sore hari," ucap Husnul Fuad.
Dia mengatakan, untuk membuat QRIS BRI memang tidak memerlukan waktu lama. Jadi, konsumen pun sangat terbantu bisa segera menggunakan metode pembayaran tersebut.
"Pembuatan syarat buka tabungan. Kalau belum ada, akan dibuatkan. Prosesnya satu harian. Setelah proses selesai konsumen akan diberikan barcode," ucapnya.
Fuad menambahkan, hingga Maret 2024, total QRIS yang dikelola BRI Unit Cipayung ada 345 merchant dengan nilai transaksi mencapai Rp1,1 miliar.
“Nasabah kita sudah melek digital. Ini terbukti dari total QRIS yang dikelola kami (BRI Cipayung) 346 merchant dengan total transaksi Rp1,1 miliar. Jelang Lebaran pasti lebih banyak lagi dan nilai transaksinya naik 20-30 persen,” ujarnya.
Fuad menambahkan, ada banyak keuntungan yang didapat pelaku UMKM maupun masyarakat dengan penggunaan QRIS BRI.
Bagi pedagang, keuntungan memakai QRIS BRI akan terhindar dari uang palsu ataupun rusak, omzet bisa diketahui langsung.