JAKARTA, vozpublica.id – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mampu mencatatkan kinerja yang sehat dan kuat hingga akhir kuartal III-2021. Sinyal positif kinerja konsolidasian BRI tercermin dari penyaluran kredit pada akhir September 2021 sebesar Rp1.026,42 triliun atau tumbuh 9,74 persen year on year (yoy).
Angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit perbankan nasional sebesar 2,21 persen. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama BRI Sunarso dalam press conference Laporan Keuangan Triwulan III di Jakarta (27/10/2021).
Sunarso mengungkapkan, salah satu faktor utama penopang pertumbuhan kredit konsolidasian BRI, yakni penyaluran kredit segmen UMKM yang tumbuh 12,50persen yoy atau mencapai Rp848,60 triliun pada akhir September 2021. Capaian tersebut membuat proporsi kredit UMKM dibanding total kredit BRI pun meningkat dari semula 80,65 persen pada akhir September 2020 menjadi 82,67 persen pada akhir September 2021.
“Peningkatan penyaluran kredit UMKM yang sangat signifikan pada kuartal III 2021 tidak terlepas dari pembentukan sinergi holding ultra mikro bersama Pegadaian dan PNM, disamping pemulihan kondisi ekonomi akibat kian melandainya pandemi,” ujar Sunarso.
Apabila dirinci per segmen, penyaluran kredit mikro BRI tercatat Rp464,66 triliun, kredit konsumer sebesar Rp147,16 triliun, kredit kecil dan menengah Rp236,77 triliun dan kredit korporasi Rp177,83 triliun. BRI juga berhasil menjaga kualitas kredit yang disalurkan, hal tersebut tercermin dari rasio NPL BRI yang manageable di kisaran 3,28 persen pada akhir kuartal III 2021 dengan NPL Coverage mencapai 252,94 persen.