JAKARTA, vozpublica.id - Jakarta International E-Prix Circuit, Ancol, sukses menjadi tempat perhelatan seri kesembilan Formula E 2022 di Jakarta. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Rizal Taufikurahman menyebut, dampak ekonomi dari penyelenggaraan Formula E Jakarta 2022 mencapai Rp2,6 triliun.
Dari jumlah tersebut, dampak ekonomi langsung sebesar Rp597 miliar dan dampak ekonomi tidak langsungnya mencapai Rp2,1 triliun.
Rizal menjelaskan, perhitungan dampak ekonomi tersebut terdiri atas komponen alokasi belanja modal (capex), belanja operasional (opex), biaya komitmen Formula E, pembelian tiket, transaksi pengunjung UMKM, dan pengeluaran pengunjung.
"Besaran angka tadi akumulasi dari dampak ekonomi langsung memang proporsinya kami dapatkan dari komponen-komponen yang kami sebutkan tadi," ujar Rizal dalam forum diskusi akademik dengan tema 'Perhelatan Formula E dalam Perspektif Hukum, Ekonomi dan Politik' di Universitas Al Azhar, Jakarta (25/10/2022).
Dia menambahkan, perhelatan Formula E dibiayai oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta. Sementara, MotoGP Mandalika dibiayai oleh BUMN.
"Dua-duanya adalah kegiatan event nasional yang mendunia, ini harus dirawat dikembangkan, intinya itu dulu, jangan dikontradiktifkan, ini adalah aktivitas ekonomi yang bisa menumbuhkan sektor wisata yang mestinya kita mendorong ini," kata dia.
"Kami hitung terhadap ekonomi tidak langsungnya terhadap GDP-nya. GDP-nya terbentuk sebesar Rp2,1 triliun, ini terdistribusi terhadap berbagai faktor, pertumbuhan ekonomi 0,1 persen tumbuh, kemudian PDRB per kapita 0,8 persen, kemudian inflasi 0,03 persen, investasi 0,32 persen. Saya kira begini, kami menganggap bahwa dana yang digelontorkan untuk Formula E adalah investasi," sambungnya.