JAKARTA, vozpublica.id - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono mengungkapkan alasan di balik rencana pembangunan tanggul laut raksasa atau giant sea wall. Menurutnya, hal itu bentuk komitmen pemerintah untuk menghadapi perubahan iklim.
AHY menjelaskan, penurunan muka tanah di Jawa khususnya di wilayah pesisir utara sudah tidak bisa mengimbangi perubahan tinggi muka air laut akibat pemanasan global. Kondisi ini mengancam beberapa bagian di pulau Jawa bagian utara tenggelam.
"Proyek tanggul raksasa kini dikerjakan sebagai simbol komitmen adaptasi perubahan iklim," ujar AHY dalam sambutannya pada acara The Yudhoyono Institute, Senin (12/5/2025).
Dalam kesempatan itu, ia menjelaskan percepatan penurunan muka tanah di pulau Jawa salah satunya disebabkan oleh urbanisasi yang masif dari desa ke kota. Bahkan sekitar separuh penduduk Indonesia saat ini sudah tinggal di perkotaan, diperkirakan angka ini akan terus naik karena alasan ekonomis masyarakat.
"Kita menghadapi urbanisasi pesat dan krisis iklim yang juga mengubah garis pantai dan membebani perkotaan. Di utara Jawa, seperti Jakarta, penurunan muka tanah dan kenaikan air laut mengancam jutaan jiwa," tambahnya.