Presiden Jokowi menyampaikan, capaian pembangunan infrastruktur jalan tol selama 10 tahun kepemimpinannya sebagai pondasi dan peradaban baru bagi bangsa. Hal ini menjadi tonggak pembangunan Indonesia Sentris, yakni membangun dari pinggiran, membangun dari desa dan membangun dari daerah terluar.
"Sampai saat ini kita telah membangun 366.000 kilometer jalan desa, 1,9 juta meter jembatan desa, 2.700 kilometer jalan tol baru, 6.000 kilometer jalan nasional, 50 pelabuhan dan bandara baru, serta 43 bendungan, dan 1,1 juta hektare jaringan irigasi baru," kata Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR RI 2024 dan Sidang Bersama DPR RI 2024, Jumat (16/8/2024).
Tidak hanya itu, pembangunan infrastruktur di Tanah Air mampu menekan biaya logistik dari sebelumnya 24 persen menjadi 14 persen pada tahun 2023. Peringkat daya saing RI juga meningkat dari sebelumnya 44 menjadi peringkat 27 di tahun 2024.
Adapun tujuan dari pembangunan infrastruktur pada kepemimpinan Presiden Jokowi merupakan investasi strategis dalam pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini menjadikan pijakan kuat bagi Indonesia untuk melangkah ke depan yang lebih makmur dan berkelanjutan.
Sebelum kepemimpinan Presiden Jokowi, jalan tol yang dibangun dan beroperasi di Indonesia hanya ada sekitar 790 km atau sejak 1978 hingga 2014. Jika dihitung selisihnya, terdapat tambahan 2.103 km jalan tol yang beroperasi selama 10 tahun ke belakang.
Sekitar 72,6 persen dari total jalan tol yang beroperasi di Indonesia dibangun selama masa kepemimpinan Jokowi. Angka ini masih bisa bertambah, karena terdapat beberapa jalan tol yang saat ini masuk tahap penyelesaian dan siap diresmikan.
Tidak hanya di Pulau Jawa, saat ini jalan tol tersebar di hampir seluruh pulau-pulau besar di Indonesia. Mulai dari Bali, Sumatera, Kalimantan, hingga Sulawesi. Hanya gugusan Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua saja yang belum memiliki jalan tol.
Pulau Jawa paling banyak memiliki jalan tol dengan total panjang ruas hingga 1.782,47 km yang sudah dibangun dan dioperasikan. Selanjutnya, di Sumatera terdapat 941,75 km dan Pulau Bali terdapat 10,07 km.
Kemudian, di Pulau Kalimantan sudah ada 97,27 km tol yang dibangun dan dioperasikan. Terakhir, di Sulawesi panjang tolnya 61,46 km. BPJT menyebutkan terdapat sekitar 52 badan usaha yang mengoperasikan 73 ruas tol yang ada di Indonesia.
Jalan tol diyakini menjadi salah satu infrastruktur penting pendorong pertumbuhan ekonomi di Tanah Air. BPJT menyebut jalan tol dapat meningkatkan konektivitas hingga memangkas waktu tempuh. Selain itu, koneksi antar wilayah yang dihubungkan dengan jalan tol diyakini dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi.