JAKARTA, vozpublica.id - Orang terkaya di Asia didominasi konglomerat dari China dan India. Meski demikian, Asia Tenggara (ASEAN) juga memiliki beberapa orang terkaya, bahkan warga negara Indonesia (WNI) menjadi orang paling kaya di kawasan ini.
Mengutip data Real Time Billionaires Forbes, ada dua orang terkaya Indonesia yang menempati peringkat teratas orang terkaya di Asia Tenggara. Mereka adalah Hartono bersaudara.
Dalam daftar 10 orang terkaya di Asia Tenggara, Singapura dan Thailand masing-masing menyumbang tiga orang. Sedangkan Indonesia dan Malaysia menyumbang dua orang.
Berikut 10 orang terkaya di ASEAN, dikutip dari Real Time Billionaires Forbes:
Kekayaan bersih: 22,1 miliar dolar AS atau Rp338 triliun
Peringkat di dunia: 61
Taipan berusia 81 tahun ini bersama saudaranya Michael Hartono adalah dua orang terkaya di Indonesia. Mereka mendapatkan sebagian besar kekayaannya dari investasinya di BCA. Keluarga Hartono membeli saham BCA saat krisis ekonomi pada 1997-1998.
Namun keluarga Hartono pertama kali menjadi kaya karena tembakau dan masih menjadi salah satu pembuat rokok kretek terbesar di Indonesia. Budi bersama saudaranya juga memilik perusahaan elektronik Polytron, dan real estate di Jakarta hingga saham di startup game Razer.
Kekayaan bersih: 21,3 miliar dolar AS atau Rp325,7 triliun
Peringkat di dunia: 64
Konglomerat berusia 83 tahun ini bersama adiknya R Budi Hartono telah menjadi orang terkaya di Indonesia selama bertahun-tahun. Kekayaannya bersumber dari saham di BCA, perusahaan rokok PT Djarum dan beberapa bisnis lainnya di bidang elektronik, real estate hingga startup.
Kekayaan bersih: 15,4 miliar dolar AS atau Rp235,5 triliun
Peringkat di dunia: 101
Pengusaha 94 tahun ini merupakan orang terkaya di Singapura. Dia adalah pendiri dan ketua pemasok perangkat medis, Shenzhen Mindray Bio-Medical Electronics. Mindray didirikan pada 1991 dan berkantor pusat di Shanzhen.
Kekayaan bersih: 15 miliar dolar AS atau Rp229,4 triliun
Peringkat di dunia: 109
Robert dan Phlip Ng adalah orang terkaya kedua di Singapura. Mereka mengendalikan Far East Organization, pemilik dan pengembang properti swasta terbesar di negeri itu.
Pada Oktober 2019, Ng bersaudara membuka Fullerton Hotel Sydney dengan 416 kamar di sebuah bangunan warisan berusia 147 tahun yang dulunya merupakan kantor pos umum. Mereka juga mendirikan Sino Group di Hong Kong.