Bangun Ekonomi Kreatif, Kemenekraf Rangkul Komunitas Fotografer dan Pengelola Wisata

JAKARTA, vozpublica.id - Kementerian ekonomi kreatif (Kemenekraf) mendukung ruang kreatif yang mempertemukan seniman visual, pengelola wisata, dan industri percetakan dalam satu ekosistem. Kegiatan bertajuk From Pixel to Print ini sedikitnya diikuti 12.000 fotografer jalanan.
Wakil Menteri Ekonomi kKreatif (Wamenekraf) Irene Umar mengapresiasi atas inisiasi kegiatan From Pixel to Print yang melibatkan fotografer, komunitas, kreator visual, vendor bahan serta stakeholder di bidang teknologi.
"Saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya. Dengan banyaknya foto berkualitas yang dihasilkan fotografer profesional, kemudian foto-foto tersebut dicetak ini tentu menumbuhkan geliat industri percetakan," ujar Irene dalam video pembukaan Sabtu (5/7/2025).
Direktorat Penerbitan Fotografi Kemenekraf, Richard Silaen menuturkan pihaknya mendukung 12.000 fotografer jalanan yang memberikan sumbangsih pemesanan foto cetak agar sebuah percetakan tetap beroperasional dengan menghasilkan keuntungan.
"Dari sekitar 12.000 fotografer jalanan yang tergabung dalam berbagai asosiasi juru foto, secara keseluruhan mereka memiliki 3 juta pelanggan. Jika seluruh street fotografer menghasilkan beberapa order bagi percetakan, tentu hal ini telah menciptakan ekonomi kreatif bagi berbagai percetakan," kata Richard.
Bagi Kemenekraf, pegiat fotografi dan pengelola wisata merupakan supply chain atau rantai pasok bagi industri percetakan. Pemrintah akan terus hadir menjembatani agar ekonomi kreatif bisa terus tercipta dari fotografer, pengelola wisata dan pemilik percetakan.
CEO Bintang Sempurna Laurensius Candra berharap Kemenekraf bisa terus mendukung kolaborasi antara pegiat fotografi, pengelola wisata dan pemilik percetakan agar ekosistem ekonomi kreatif bisa terus bergulir.
"Pelaku industri cetak tentu membutuhkan teman-teman artis, fotografer dan juga pengusaha tempat-tempat wisata agar mereka bisa terus memberikan kami order percetakan. Model-model yang difoto dan spot-spot wisata yang difoto dan kemudian dicetak, tentu dapat menggairahkan industri percetakan," ujar Lauren.
Dalam kegiatan tersebut, selama satu hari penuh para fotografer mendapatkan ilmu fotografi dari maestro fotografi Indonesia, Darwis Triadi, Founder Baby Props & Asia Newborn Conference (ANC) Lucia Hartanto, dan Andi Kusnadi. Dalam acara tersebut hadir pula Ketua Yayasan Fotografi Indonesia, sekaligus Ketua Umum Persatuan Fotografi Indonesia.
Editor: Dani M Dahwilani