Jadi Astronot Perempuan Arab Pertama, Rayyanah Barnawi Ingin Berbagi Pengalaman di ISS dengan Anak

JAKARTA, vozpublica.id - Rayyanah Barnawi menjadi astronot perempuan Arab pertama yang pergi ke International Space Station (ISS). Pencapaiannya ke luar angkasa diharapkan dapat menginspirasi perempuan Middle East.
Barnawi dijadwalkan berada di orbit selama 10 hari. Perempuan berusia 34 tahun ini berencana melakukan penelitian sel punca dan kanker payudara di sana. Dia pun berharap dapat menginspirasi perempuan dari semua latar belakang di Middle East.
"Bagi orang-orang di seluruh dunia, masa depan sangat cerah. Saya ingin Anda bermimpi besar, percaya pada diri sendiri, dan pada kemanusiaan," katanya dalam sebuah video yang direkam di luar angkasa.
Eksperimen Barnawi akan didasarkan pada beberapa pekerjaan yang telah dia lakukan selama sembilan tahun terakhir sebagai teknisi laboratorium penelitian di Program Rekayasa Ulang Sel Punca dan Jaringan Rumah Sakit Spesialis dan Pusat Penelitian King Faisal di Riyadh.
Pada konferensi pers baru-baru ini, dia mengatakan menjadi astronot perempuan Saudi pertama yang pergi ke luar angkasa adalah kesenangan dan kehormatan. Dia berharap dapat berbagi pengalamannya di ISS melalui tautan video dengan anak-anak.
"Bisa melihat wajah mereka saat melihat astronot dari wilayah mereka sendiri untuk pertama kalinya sangat mendebarkan," ujarnya
Mishaal Ashemimry, seorang insinyur ruang angkasa Saudi-Amerika dan penasihat Komisi Luar Angkasa Saudi, mengatakan "Tujuan kami adalah memberi manfaat bagi seluruh umat manusia melalui sains."
Editor: Dini Listiyani