Get vozpublica App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Usulan Paket Gaji Rp16.605 Triliun untuk Elon Musk Ditolak Sejumlah Investor Tesla, Ada Apa?
Advertisement . Scroll to see content

Lewat Teknologi Blockchain, Saham Apple dan Tesla Tembus Batas Benua

Selasa, 16 Maret 2021 - 15:32:00 WIB
Lewat Teknologi Blockchain, Saham Apple dan Tesla Tembus Batas Benua
Teknologi blockchain memungkinkan Bitcoin (BTC), saham Apple (APPL) dan Tesla (TSLA) menembus batas benua menghampiri trader dan investor di banyak negara. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, vozpublica.id - Teknologi blockchain memungkinkan Bitcoin (BTC), saham Apple (APPL) dan Tesla (TSLA) menembus batas benua menghampiri trader dan investor di banyak negara. Blockchain mendistribusikan data transaksi digital secara peer-to-peer di internet. 

Sejumlah teknologi blockchain lain, seperti Ethereum, memiliki fitur smart contract yang memungkinkan nilai aset tradisional, seperti saham, bisa ditokenisasi selayaknya aset kripto (tokenized stocks). Tokenized stocks sendiri baru popular dalam setahun terakhir. 

“Unit moneter Bitcoin (BTC) misalnya adalah data digital yang dianggap bernilai, berkat keunggulan sistem yang diusungnya. Jadilah dia sebentuk aset bernilai, sehingga di Indonesia dikategorikan sebagai komoditi,” ujar Muhammad Kurnia Bijaksana, trader aset kripto profesional dalam keterangannya, Selasa (16/03/2021).

Kurnia menerangkan, saham dalam bentuk digital, berkat smart contract, memungkinkan trader dan investor mengakses saham-saham itu tanpa melalui broker biasa di negaranya masing-masing. Meski demikian, warga Indonesia mustahil membeli saham tersebut karena perusahaan broker tidak tersedia di negara ini. 

“Nah, platform FTX membalikkan situasi tersebut. Anda bisa membeli dan menjual dua saham besar itu secara mudah di platform ini," kata Kurnia.

Selain saham kelas wahid itu, sejumlah saham popular juga tersedia di FTX, antara lain Alibaba, Twitter, GameStop (saham yang sempat bikin heboh dunia itu), Facebook, MicroStrategy (perusahaan publik pemilik Bitcoin terbanyak di dunia), Zoom, AMD, NVidia, Paypal, Amazon, NetFlix dan banyak lagi.  

"Keunggulan lain penerapan smart contract pada tokenized stock itu adalah trader mudah melacak setiap transaksi, selayaknya Anda melacak transaksi Bitcoin. Jelas mekanisme itu tidak ditemukan di platform di broker saham tradisional," ujar Kurnia yang juga pendiri Komunitas Crypto Legend Indonesia itu.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel vozpublica untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
vozpublica Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik lebih lanjut