Call of Duty: Warzone 2.0 Season 2 Akan Perbaiki Sistem Loot

JAKARTA, vozpublica.id - Setelah penundaan dua minggu, Activision akhirnya merilis Call of Duty: Warzone 2.0 Season 2 pada 15 Februari. Menjelang perilisannya, Activision menerbitkan postingan blog baru yang merinci apa saja yang diharapkan di Season 2.
Season 2 akan sepenuhnya berubah, bagaimana penjarahan dan manajemen inventaris bekerja di Warzone 2.0. Diharapkan pada Season 2 ini akan memperbaiki salah satu masalah yang paling banyak dikirik gamer.
Sekarang, alih-alih sistem menu yang ditampilkan sejak diluncurkan, Warzone 2.0 akan bekerja dengan cara yang mirip instalasi pertama yakni loot sekarang akan jatuh ke tanah dalam tumpukan. Ini akan merampingkan proses penjarahan atau looting, sehingga memungkinkan pemain untuk mengambil barang lebih cepat.
Selain itu, ransel sedang dan besar dihapus seluruhnya, hanya mengizinkan penggunaan ransel kecil selama durasi permainan. Ini tidak hanya akan meningkatkan cara pemain mengumpulkan rampasan, tapi mencegah pemain menimbun Self-Revive Kits dan item lainnya.
Pembaruan juga akan meningkatkan kumpulan uang tunai, dengan tumpukan minimum meningkat menjadi 800 dolar AS untuk jarahan darat. Sementara mesin kasir akan memiliki tumpukan setidaknya 500 dolar AS. Beruntung, Season 2 juga akan kembali ke Gulag 1v1, yang merupakan poin kritik utama lainnya dengan Warzone 2.0.
Season 2 diharapkan juga membawa fitur-fitur baru lainnya termasuk Rompi 3-Plat default, kemampuan bergerak lebih cepat sambil menerapkan pelat baja, pemijahan Stasiun Beli yang ditingkatkan, dan pengurangan biaya Loadout Drop, sebagaimana dikutip dari Digital Trends.
Editor: Dini Listiyani