Get vozpublica App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Legenda Bulutangkis Indonesia Tan Joe Hok Meninggal Dunia
Advertisement . Scroll to see content

Sosok Shaun Evans, Wasit yang Dituding Biang Kekalahan Timnas U-23

Sabtu, 25 Agustus 2018 - 09:51:00 WIB
Sosok Shaun Evans, Wasit yang Dituding Biang Kekalahan Timnas U-23
Wasit asal Australia Shaun Evans. (Foto: Inside Sport)
Advertisement . Scroll to see content

CIKARANG, vozpublica.id - Wasit asal Australia Shaun Evans dituding menjadi biang atas tersingkirnya tim nasional (timnas) U-23 dari Asian Games 2018. Garuda Muda kalah dari Uni Emirat Arab (UEA) lewat adu penalti 3-4, setelah bermain imbang 2-2 di waktu normal pada laga 16 besar cabang olahraga di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jumat (24/8/2018).

Sang pengadil memberikan dua penalti untuk UEA yang membuat tim nasional U-23 dua kali tertinggal. Banyak pihak menilai penalti kedua seharusnya tak terjadi, karena pemain UEA Shahen Aldarmaki terlihat menjatuhkan diri, meski minim kontak fisik dengan Hansamu Yama di dalam kotak penalti.

Selain itu, Evans tak mengusir pemain UEA yang melanggar keras Ilham Udin Armaiyn, ketika berpeluang mencetak gol, dengan hanya memberikan kartu kuning. Pelatih timnas U-23 Luis Milla tak bisa menyembunyikan kekecewaannya atas kepemimpinan Evans.

Bahkan pembesut asal Spanyol itu dengan emosi mengungkapkan wasit 31 tahun itu tak pantas memimpin pertandingan. Ternyata, pria yang memiliki nama lengkap Shaun Robert Evans itu memang akrab dengan kontroversi.

Kala memimpin laga A-League antara Sydney FC melawan Wellington Phoneix, April lalu, wasit yang memiliki lisensi B FIFA itu menjadi pengadil pertama yang menggunakan Video Assistant Referee (VAR) di kompetisi tersebut.

Saat itu, Bek Wellington Michael Zullo terlihat melakukan handball. Namun, Evans tak menganggapnya pelanggaran karena merasa tangan Zullo pasif. Namun, saat melihat VAR, dia mengubah keputusannya dan memutuskan itu penalti.

Akhirnya, para pemain Wellington pun melakukan protes. Apalagi, Evans juga terlihat ragu akan keputusannya. Selain itu, pada Oktober 2016 dia juga sempat membuat keputusan yang hampir sama seperti kasus Ilham Udin.

Pada laga antara Adelaide United melawan Western Sydney Wanderers, salah seorang pemain Adelaide Sergio Cirio mendapatkan tekel keras menjurus kasar dari lawan. Cirio pun akhirnya mengalami cedera parah karena pelanggaran tersebut. Namun, Evans hanya memberikan kartu kuning untuk sang pelaku.

Semasa dirinya menjadi salah sau wasit asing yang bertugas di Liga 1, Evans juga sempat mengeluarkan keputusan mengejutkan. Hal itu dilakukannya kala memimpin pertandingan sarat gengsi Persija Jakarta melawan Persib Bandung, di Stadion Manahan Solo, November 2017.

Evans memutuskan menyelesaikan pertandingan di menit ke-83, setelah para pemain Persib memutuskan mogok bermain karena Vladimir Vujovic dikartu merah. Dia juga sebelumnya tak mengesahkan gol yang dicetak Ezechiel N’Douassel.

Editor: Haryo Jati Waseso

Follow WhatsApp Channel vozpublica untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
vozpublica Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik lebih lanjut