Tersandung Skandal Diesel, 43.000 Mobil Opel Belum Diperbaiki

BERLIN, vozpublica.id - Setelah mengumumkan penarikan kembali (recall) 100.000 unit kendaraan, otoritas transportasi Jerman (Kraftfahrt-Bundesamt/KBA) kembali memerintahkan Opel me-recall 43.000 unit kendaraan bermesin diesel di seluruh dunia. Opel diduga menggunakan alat ilegal untuk mengakali hasil uji emisi.

Dilansir dari The Local, Selasa (23/10/2018), penarikan yang sudah berlangsung sejak 17 Oktober lalu, meliputi model-model seperti Opel Insignia, Cascada dan Zafira mesin diesel beremisi euro 6 terbaru, yang diproduksi antara 2013 hingga 2016.

"Otoritas Jerman menyebut mobil-mobil itu menggunakan perangkat ilegal," ujar perwakilan KBA.

Perangkat lunak yang terdapat di model Opel tersebut dirancang untuk memanipulasi hasil uji emisi. Sistem kerjanya, saat kendaraan diuji oleh regulator, polusi yang dihasilkan hanya sedikit, tapi jumlah emisi akan berbeda saat kendaraan dioperasikan di jalan raya.

Sebelumnya, Opel secara sukarela memperbaiki 96.000 kendaraan yang terkena dampak di seluruh Eropa. Namun, masih ada 43.000 unit yang belum diperbaiki. Di sisi lain, Opel menepis temuan KBA yang menyebutkan perangkat itu dioperasikan secara ilegal.

Seperti diketahui, pekan ini, Opel menjadi bahan pembicaraan di Jerman menyusul digeledahnya kantor mereka di Ruesselsheim dan Kaiserslautern terkait skandal emisi diesel.

Skandal emisi diesel menjadi perhatian sektor otomotif di dunia setelah kasus Volkswagen pada 2015 yang melibatkan 11 juta mobil, yang membuat pabrikan lain seperti Mercedes-Benz dan BMW secara berkala melakukan recall untuk memeriksa mobil-mobil mereka.

Editor: Dani M Dahwilani