Restrukturisasi Global, Nissan Tutup Pabrik Utama Maret 2028

JAKARTA, vozpublica.id - Kondisi finansial Nissan sampai saat ini belum mengalami perbaikan. Ini membuat produsen asal Jepang tersebut harus memikirkan langkah strategis untuk menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan.
Nissan dilaporkan akan menutup pabrik utama mereka di Oppama, Jepang, mulai Maret 2028. Seluruh produksi di sana akan dialihkan ke fasilitas Nissan Motor Kyushu di prefektur Fukuoka, sebagai bagian dari rencana restrukturisasi global.
Keputusan penting ini menandai berakhirnya sebuah era sekaligus dimulainya babak baru dalam restrukturisasi global mereka. Nissan ingin memangkas ongkos produksi dan menjaga kekuatan finansial.
Keputusan ini mengacu pada rilis global Nissan yang disebut sebagai bagian dari rencana restrukturisasi besar-besaran yang dipimpin CEP Ivan Espinosa. Tujuannya memangkas kapasitas produksi global dari 3,5 juta menjadi 2,5 juta unit.
Mereka juga akan mengurangi jumlah fasilitas manufaktur dari 17 menjadi 10. Selain Oppama, pabrik Shonan milik Nissan Shatai yang memproduksi kendaraan komersial ringan juga akan berhenti beroperasi pada Maret 2027.
Langkah restrukturisasi ini menunjukkan komitmen Nissan dalam menghadapi tantangan besar, termasuk penurunan penjualan di Amerika Serikat dan China, serta pembayaran utang besar di tengah kerugian yang terus meningkat.
Penataan ulang dalam internal Nissan dianggap dapat membuat mereka kembali ke jalur yang menguntungkan. Ini diharapkan dapat membangun masa depan lebih berkelanjutan.
"Ini merupakan keputusan yang sulit bagi kedua pihak, saya sendiri dan perusahaan. Bagaimanapun, kami percaya ini sangat masuk akal bagi Nissan untuk bangkit dari situasi yang menantang," ujar Espinosa di kantor pusat Yokohama.
Espinosa mengatakan Nissan tengah menjajaki berbagai opsi untuk menggunakan kembali aset tersebut dalam negosiasi dengan banyak mitra. Namun menolak menjelaskan lebih lanjut dengan alasan perjanjian kerahasiaan.
Editor: Dani M Dahwilani