Get vozpublica App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : GIIAS Bandung 2025 Resmi Dibuka Hari Ini, Pengguna Mobil Listrik Diharapkan Meningkat!
Advertisement . Scroll to see content

Perang Harga Bakal Pecah di GIIAS 2025, APM Pantau Strategi Brand Otomotif China

Sabtu, 05 Juli 2025 - 23:49:00 WIB
Perang Harga Bakal Pecah di GIIAS 2025, APM Pantau Strategi Brand Otomotif China
Brand otomotif asal China mulai menabuh perang harga mobil di Indonesia yang diprediksi akan terjadi di GIIAS 2025. (Foto: Dok vozpublica.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, vozpublica.id - Brand otomotif asal China mulai menabuh perang harga mobil di Indonesia. Bahkan, ada yang melakukannya beberapa kali meski kendaraan terbaru mendapat penyegaran dan penambahan fitur. Puncaknya pada pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 yang akan digelar mulai 23 Juli 2025.

Persaingan sengit diprediksi akan terjadi di sana. Total 39 brand mobil penumpang memanaskan ajang otomotif terbesar Asia Tenggara tersebut. Perang harga pun tak terelakan.

"Ini sudah terjadi di negara asalnya dan beberapa negara. Buat kami di Indomobil kita sudah memprediksi," ujar President Director PT Indomobil National Distributor Citroen & Jeep, Tan Kim Piauw di Jakarta.

Dia menyebutkan sejumlah brand sudah mengatahui dengan dinamika perang harga. "Saya rasa semua brand sudah tahu. Saya rasa (mereka) ada strategi. Indomobil sendiri di luar Citroen dan Jeep, punya mobil China yang sudah berjalan dan yang akan datang," kata Tan Kim Piauw.

Dia menuturkan situasi ini untuk jangka pendek akan menguntungkan konsumen. Di mana harga kendaraan menjadi lebih terjangkau.

"Saya rasa konsumen diuntungkan dan menjadi daya tarik bagi konsumen (untuk membeli mobil). Namun untuk yang beli sebelumnya membuat mereka khawatir," katanya.

Sampai kapan perang harga akan terjadi? Tan Kim Piauw menilai tergantung pada kebijakan dari brand tersebut. "Saya pribadi sulit ini (prediksi) kalau persaingan dari principal. Kalau ini pertarungan dari APM atau distributor saya yakin ada batasannya. Tapi kalau principal kita tidak tahu sampai kapan," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita meminta produsen bisa menekan harga mobil, bahkan menurunkannya agar daya beli terjaga. Tahun lalu, penjualan mobil turun hingga 13,9 persen dibandingkan pencapaian pada 2024.

Ini memberikan dampak besar pada berbagai sektor, diharapkan penjualan mobil bisa pulih pada tahun ini. Harga kendaraan bermotor saat ini semakin tinggi akibat adanya PPN 12 persen dan opsen pajak. Ini dikhawatirkan bakal membuat masyarakat enggan membeli kendaraan baru karena lebih mementingkan kebutuhan pokok.

"Tentu pemerintah sebagai kunci untuk bisa membantu rebound-nya industri otomotif. Tetapi juga stakeholders lainnya, saya berharap bisa muncul sense of urgency dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan baru. Misalnya, ini bukan arahan, misalnya, sacrifice margin atau turunkan harga jual. Ini misalnya, ya. Silakan pelajari masing-masing perusahaan," ujar Agus Gumiwang kepada wartawan, beberapa waktu lalu.

Kini, sejumlah merek China mulai gencar menurunkan harga mobil, antara lain MG Motors, BAIC, Chery, Wuling, dan lainnya. Penurunan harga juga dilakukan hingga puluhan juta rupiah dengan fitur yang serupa.

Terbaru, ada Chery yang menurunkan harga C5 dan E5, yang sebelumnya dijual dengan nama Omoda 5 dan Omoda E5. Mereka menurunkan harga mulai Rp50 juta hingga Rp100 juta dengan penyegaran fitur.

Jaecoo sebagai salah satu brand yang berada di bawah naungan Chery mengatakan produsen tak bisa mengontrol soal harga jual kendaraan. Namun, kondisi pasar saat ini memang mengharuskan sejumlah merek mengambil langkah tersebut.

"Kita nggak bisa kontrol soal itu (penurunan nilai jual kendaraan), karena itu terjadi secara global," ujar Head of Product Jaecoo Indonesia, Ryan Ferdiean Tirto di BSD, Tangerang, Senin (30/6/2025).

Kondisi tersebut juga membuat konsumen memilih menunggu atau menunda pembelian sampai ada model baru keluar. Ryan menyampaikan produsen juga tidak bisa mengendalikan hal tersebut dan hanya bisa menawarkan produk mereka.

"Yang pasti kita sebagai pabrikan ya, kasih value yang terbaiknya ke kustomer gitu ya. Karena namanya teknologi kita gak bisa stop juga. Karena satu teknologi kita sudah jual, ke depannya tahun depan ada teknologi yang baru, yang sekarang turun pasti," ujarnya.

Ryan juga tak bisa memastikan apakah Jaecoo akan melakukan revisi harga pada dua model, J7 dan J8, di kemudian hari. Sebab, ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan harga baru.

"Mungkin kita akan pertimbangkan ke depannya itu seperti memastikan nilai jual kembalinya tetap tinggi. Seperti di Chery itu kan ada menjamin resale value 70 persen ya, kami akan pertimbangkan itu," ucapnya.

Seperti diketahui, pekan lalu Chery meluncurkan Chery C5 yang merupakan rebranding dari Omoda 5 dijual dengan harga lebih rendah alias turun hingga Rp60 jutaan dari sebelumnya. Padahal, mobil tersebut mendapatkan sejumlah ubahan dan penambahan teknologi baru.

Brand mobil Jepang Honda HR-V hybrid juga menjadi sorotan karena dijual dengan harga lebih murah dibandingkan model RS Turbo yang dibanderol Rp551 juta. Saat peluncuran C5, Chery juga sempat menyinggung merek kompetitor yang diduga Honda karena telah melakukan penyesuaian harga model terbaru dan mengklaim bisa melakukan hal serupa.

BAIC Indonesia telah memperkenalkan mobil offroad BJ40 Plus “Made in Indonesia” kepada publik. Menariknya, setelah dirakit secara lokal di fasilitas pabrik PT Handal Indonesia Motor (HIM), Purwakarta, Jawa Barat, harga BAIC BJ40 Plus turun hampir Rp100 juta. BAIC BJ40 Plus kini dijual dengan harga lebih kompetitif Rp698 juta on the road (OTR) Jakarta.

Sebelumnya, BAIC Indonesia memasarkan mobil ini Rp790 juta. Ini akan menarik bagi konsumen terutama di GIIAS 2025. Mereka akan mendapat banyak pilihan kendaraan dengan harga lebih ramah di kantong.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel vozpublica untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
vozpublica Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik lebih lanjut