Tanda-Tanda Busi Motor Mulai Lemah, Tenaga Jadi Loyo

JAKARTA, vozpublica.id - Busi menjadi komponen penting pada sebuah kendaraan bermotor. Tugasnya adalah menghasilkan percikan api ke ruang pembakaran agar mesin bekerja optimal. Penting untuk melakukan perawatan rutin pada komponen tersebut.
Sebagai informasi, busi terpasang di kepala silinder mesin motor atau mobil, dengan ujungnya masuk ke ruang bakar. Busi bekerja seperti "pemantik api" di dalam mesin. Campuran bahan bakar dan udara yang terbakar menghasilkan tenaga untuk menggerakkan kendaraan.
Busi yang sudah tidak optimal bisa menyebabkan motor menjadi tidak nyaman digunakan. Berikut ciri-ciri busi mulai melemah seperti dibagikan Wahana Honda:
1. Motor susah dihidupkan, terutama saat mesin dingin.
2. Tenaga motor menurun atau ngempos saat digas.
3. Mesin brebet atau tersendat-sendat.
4. Konsumsi bahan bakar boros.
5. Warna elektroda (ujung busi) menghitam (berjelaga) atau terlalu putih (overheat).
6. Percikan api kecil atau tidak stabil jika dicek secara manual.
Agar busi tetap bekerja optimal, lakukan perawatan secara rutin setiap 3.000-5.000 km atau sesuai rekomendasi pabrikan. Ganti busi secara rutin setiap 8.000-12.000 km atau jika sudah menunjukkan gejala lemah.
Merawat busi juga bisa dilakukan di rumah dengan alat sederhana. Tapi, perlu dilakukan secara teliti agar tidak merusak bagian-bagian pada busi yang membuat percikan api tak optimal.
- Bersihkan elektroda busi dari karbon atau kerak menggunakan sikat kawat halus.
- Cek celah busi (gap) menggunakan feeler gauge - pastikan sesuai spesifikasi motor.
- Gunakan busi sesuai spesifikasi motor (tipe panas/dingin dan panjang ulir).
- Hindari menyemprotkan air atau cairan kimia langsung ke busi saat mencuci motor.
Editor: Dani M Dahwilani